Layanan “Lapor Mas Wapres” Banyak Diisengi Orang, Sistem Penyaringan Diperketat
Jakarta, Nawacita | Banyak laporan yang masuk melalui nomor WhatsApp “Lapor Mas Wapres” berisi aduan iseng. Pemerintah diminta untuk memastikan layanan tersebut tetap berjalan efektif. Hal itu dikatakan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.
“Karena sistemnya sedang dibuat dan dimatangkan, banyak yang iseng. Bahkan dari teman-teman itu banyak yang iseng, hanya sekadar menyampaikan laporan-laporan main-main,” ujar Hasan dalam keterangannya di Gedung Kriya Bhakti, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
Hasan menambahkan, beberapa laporan iseng bahkan diakui langsung oleh pelakunya.
“Di Bocor Alus Tempo mereka ngaku sendiri bahwa mereka isengin laporan itu. Yang NGO saja iseng, apalagi masyarakat juga ada,” katanya.
Untuk menghadapi fenomena ini, sistem “Lapor Mas Wapres” sedang dirancang agar mampu memfilter laporan iseng dan hanya menerima laporan valid yang dapat ditindaklanjuti.
“Kita membuatkan formatnya supaya yang iseng-iseng ini bisa terfilter. Jadi laporan yang masuk benar-benar valid sehingga bisa ditindaklanjuti,” jelas Hasan.
Layanan “Lapor Mas Wapres” adalah inisiatif Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diluncurkan pada 11 November 2024.
Tujuan utamanya adalah memberikan ruang bagi masyarakat Indonesia untuk menyampaikan keluhan terkait pelayanan publik dan mencari solusi atas berbagai masalah administratif serta sosial.
Pada hari pertama peluncurannya, layanan ini menerima 55 aduan dari berbagai daerah, termasuk Jabodetabek, Surabaya, Makassar, dan Manado. Sebagian besar masyarakat yang melapor mengapresiasi sikap ramah dan terbuka dari petugas. Pemerintah berharap dengan penyaringan sistem yang lebih baik, layanan ini dapat menjadi saluran yang efektif dalam menangani keluhan masyarakat dan mendorong perbaikan pelayanan publik. kmps
