Nikah Massal Surabaya 2025 Khusus untuk Pasangan yang Baru akan Menikah
Surabaya, Nawacita | Resepsi Nikah Massal tahun ini telah dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Juli 2024. Nikah Massal sendiri menjadi bagian salah satu program inovasi dari Disdukcapil kota Surabaya yakni Lontong Kupang (Layanan Online dan Terpadu Melalui One Gate System antara Disdukcapil kota Surabaya, Pengadilan Agama Surabaya, dan Kementerian Agama Surabaya).
Dimana Lontong Kupang bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Surabaya untuk mengikuti kegiatan Nikah Isbat dan Nikah Baru Massal.
Ada 330 peserta yang lolos mengikuti Nikah Massal dari 370 pendaftar. Resepsi Nikah Massal kali ini pun diapresiasi oleh para peserta Nikah Massal yang mengikuti.
“Sangat bagus untuk warga Surabaya, lebih mudah untuk kayak yang nikah siri, akhirnya bisa nikah hukum. Kami nikah siri sejak 2015 dan sudah punya anak tiga, 2024 baru bisa nikah secara sah.” ucap Ismail dan pasangannya Ayu Dewi.
Baca Juga:Â Vendor Wedding Apresiasi Penyelenggaraan Nikah Massal Pemkot Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi mengapresiasi jalannya Resepsi Nikah Massal dan para vendor yang turut berkontribusi dalam acara tahunan Kota Surabaya tersebut.
“Ini adalah bentuk cintanya Pemerintah Kota dan cintanya vendor-vendor yang hadir pada malam hari ini untuk memberikan yang terbaik bagi warga Kota Surabaya.” ujar Eri.
Pelaksanaan Nikah Massal yang dilaksanakan secara outdoor tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara indoor, tahun ini Resepsi Nikah Massal akan dilaksanakan Outdoor dan bertempat di Balai Kota Surabaya. Juga mengalami peningkatan peserta dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Nikah Massal diharapkan bisa memfasilitasi warga yang tidak mampu untuk dapat melaksanakan pernikahan agar tercatat di negara serta menjadi agenda rutin tahunan Pemerintah Kota Surabaya. Akan tetapi Pemerintah Surabaya berencana Nikah Massal tahun 2025 dengan konsep peserta yang berbeda, tahun depan para peserta yang ditargetkan adalah pasangan baru, bukan pasangan yang telah menikah siri.
“Jadi bukan berarti dengan nikah massal ini, ow besok ada nikah massal, akhirnya orang Surabaya mikir begini saja nikah negaranya nunggu pak Eri saja, nikah agamanya sekarang tahun depan dinikahkan pemerintah, bukan seperti itu. Tahun depan itu yang dinikahkan adalah yang memang akan menikah, bukan isbat nikah.” pungkasnya. (Gio)
