Kemendagri Dukung Program Percepatan Penurunan Stunting Dengan Melibatkan
Surabaya, Nawacita – Kemendagri, Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Ir. Restuardy Daud, M. Sc. menyampaikan sambutan penutup dan menutup acara Dialog Kebijakan Penguatan Sinergitas Lintas Sektor Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Novotel Samator, Surabaya. (12/07).
Acara tersebut dihadiri oleh Plh. Staf Ahli Mendagri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik, Sekretaris Utama BKKBN, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Kemenkes, Admin and Relations Manager PT Cargill Indonesia, serta perwakilan OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mengurus urusan Kesehatan, Perencanaan, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Provinsi Jawa Timur. Acara juga diikuti oleh TPPS kabupaten/kota di 12 provinsi lokus stunting Tahun 2023 dan 20 kabupaten/kota lokus USAID ERAT.
Pada penutupan Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Ir. Restuardy Daud, M.Sc menyampaikan, percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi dan sinergi antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan.
Baca Juga : Kemendagri Terbitkan SE Mudik Lebaran 2023, Ada 8 Poin Penting
“Dalam menurunkan stunting dibutuhkan kerja sama multi sektor di pusat, daerah, dan desa, termasuk melibatkan sektor swasta.” ujar Ir. Restuardy Daud, M. Sc adalah Dirjen Bina Pembangunan Daerah.
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah menyoroti pentingnya pendekatan pentahelix dalam mendukung penurunan stunting dengan platform kerja sama antara pemerintah dan pemangku kepentingan (dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat, dan media) dengan prinsip kemitraan.
Di penutupannya, Dirjen Bina Pembangunan Daerah berharap pemda provinsi dan kab/kota dapat lebih memahami pentingnya sinergi multi sektor dan memperkuat komitmen pemda dalam pelaksanaan program stunting dengan melibatkan sektor swasta.
Baca Juga : Kemendagri Beri APBD Award 2023 Kepada Daerah dengan Realisasi APBD Tertinggi
“Kami juga berharap dukungan sektor swasta dapat menyebar ke seluruh Indonesia untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% Tahun 2024,” ujar Restuardy Daud, M. Sc selaku Dirjen Bina Pembangunan Daerah.
dn



