Jakarta, Nawacita | Hari Demam Berdarah Dengue atau Hari DBD se-Asia akan diperingati pada 15 Juni 2022. Untuk memperingati hari ini, panitia penyelenggara melaksanakan KTT Asia Dengue ke-5 dengan tema “Roll Back Dengue”.
KTT memberikan kesempatan bagi semua orang di komunitas demam berdarah (dokter, peneliti, pemimpin kesehatan masyarakat pemerintah, dan pembuat kebijakan) untuk berkumpul dan bertukar ide tentang strategi pengelolaan demam berdarah di tiap wilayah.
The 5th Asia Dengue Summit akan memberikan gambaran luas tentang status demam berdarah saat ini dan pengelolaannya di seluruh Asia.
Baca Juga: 14 Juni Sejarah Dunia: Prancis Kalahkan Rusia Hingga Lahirnya Donald Trump dan Che Guevara
Singapura, negara tuan rumah untuk KTT Demam Berdarah Asia ke-5, seperti tetangganya telah berjuang melawan tren peningkatan tajam dalam infeksi demam berdarah domestik selama dua tahun terakhir.
Demam Berdarah Dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.
Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakir kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh.
Sampai saai ini BD masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurang usia harapan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup masyarakat.

Melalui peringatan Hari Demam Berdarah Dengue (DBD) ASEAN atau ASEAN Dengue Day 2022 ini bisa menjadi salah satu ajang untuk memberikan edukasi. Edukasi perlu diberikan kepada seluruh masyarakat yang ada di negara Asia Tenggara khususnya dalam pencegahan penyebaran DBD.
Sebagai upaya untuk mencegah munculnya DBD, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Menguras dan membersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi
- Parikan untuk selalu menutup rapat tempat penampungan air
- Tidak membuang sampah sembarangan dan berusaha memanfaatkan kembali limbah yang bisa didaur ulang. trt


