Banda Aceh, Nawacita | Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Gerakan Mahasiswa Masyarakat Aceh (GMMA) turut menggelar aksi unjuk rasa di Banda Aceh menyuarakan penokakan wacana jabatan Presiden Jokowi tiga periode.
Selain itu, mereka menolak penundaan Pemilu 2024 hingga menolak kenaikan harga BBM.
Aksi para mahasiswa berlangsung di bundaran Simpang Lima dan depan Gedung DPR Aceh, Senin, 11 April 2022.
Usai berbagai orasi yang dilakukan Mahasiswa, mereka memberikan surat tuntutan yang ditunjukan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPR Aceh, Safaruddin.
Mereka meminta Plt Ketua DPRA meneruskan aspirasi mahasiswa ke Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), minyak goreng, dan gas.
Adapun isi surat tersebut berbunyi:
1. Meminta DPRA untuk mendesak Pemerintah Pusat agar menurunkan harga BBM dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
2. Meminta pemerintah pusat untuk menstabilkan kesediaan dan harga bahan sembako.
3. Revisi kembali Peraturan Menteri ESDM No 21 tahun 2021 pasal 8 ayat 1 terkait kenaikan harga dasar BBM.
4. Mendesak Direktorat Jenderal Pajak (DPJ) dan Menteri Keuangan untuk mengkaji ulang aturan turunan UU HPP yang menyebabkan kenaikan harga PPN menjadi 11%, dan mahasiwa menuntut untuk mengembalikan PPN sebesar 10%.
Baca Juga: GMMA Desak Pemerinta Turunkan Harga BBM Serta Tolak 3 Priode
5. Menuntaskan konflik agraria paling telat 6 bulan 2022 serta transparasikan kinerja pansus setiap satu minggu sekali dengan melibatkan elemen mahasiswa dan masyarakat.
6. Revisi kembali kebijakan Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), agar bisa dirasakan kembali oleh seluruh rakyat Aceh terkecuali ASN.
7. Mendesak instansi Pendidikan Aceh untuk serius menerapkan Permendikbud No 30 tahun 2021 tentang Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) demi mencegah aski pelecehan sexsual yang marak terjadi di Aceh.
8. Desak Gubernur untuk meregulasikan setiap kepala desa untuk mengontrol setiap pangkalan gas LPG dalam mengatasi penyelewengan kenaikan harga gas LPG subsidi.
9. Tuntaskan kelangkaan BBM di Aceh jenis pertalite dan solar.
Mahasiswa berikan tempo 1×24 jam kepada DPRA agar surat tersebut ditanda tangani Gubernur Nova Iriansyah agar diteruskan kepada Presiden Joko Widodo.
Plt ketua DPRA Safaruddin mengatakan saat ini DPRA akan merespon apapun yang mahasiswa sampaikan.
“Kami juga akan melakukan Advokasi terhadap perjuangan teman-teman mahasiswa dan masyarakat Aceh, persoalan lain kami juga sudah menanggapi terkait aspirasi yang mereka berikan,” ungkapnya.
Ia juga berujar sejauh ini DPRA tetap konsisten terhadap isu-isu yang ada dan terus berupaya memberikan solusi terbaik kepada pemerintah.
Umr.


