Produksi Gula Merah di Sumenep
Sumenep, Nawacita – Meskipun menghadapi tantangan dalam hal regenerasi, produksi gula merah di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, tetap bertahan hingga saat ini.
Gula merah, yang dihasilkan dari air pohon siwalan, tidak hanya memenuhi kebutuhan kuliner di Madura tetapi juga diekspor ke berbagai daerah di luar pulau.
Khothimah, seorang pedagang gula merah asal Desa Karduluk, mengungkapkan bahwa produksi gula merah telah menjadi mata pencaharian turun-temurun di keluarganya.
“Sudah puluhan tahun kami menekuni bidang ini. Ini bisa dibilang warisan dari generasi ke generasi,” ungkapnya kepada Nawacita.co, Sabtu (8/2/2025).
Untuk memenuhi permintaan pasar, Khothimah tidak hanya membeli gula merah dari warga lokal yang masih aktif memproduksi, tetapi juga menerima pasokan dari luar Sumenep.
“Kami mengolah ulang gula merah yang dibeli dari warga, kemudian memasarkannya ke berbagai daerah di Madura dan bahkan luar Madura,” katanya.
Salah satu faktor yang membuat gula merah tetap diminati adalah kandungan kesehatannya. Khothimah menjelaskan bahwa gula merah dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Salah satunya seperti mencegah gula darah rendah, menjadi alternatif gula bagi penderita diabetes, memenuhi kebutuhan mineral tubuh, dan mencegah kelelahan.
“Kepercayaan akan manfaat kesehatan inilah yang membuat produksi gula merah tetap bertahan hingga saat ini, bahkan di masa mendatang,” paparnya.
Meski demikian, Khothimah mengakui bahwa regenerasi dalam bidang ini terbilang sulit. Tidak banyak generasi muda yang tertarik untuk melanjutkan produksi gula merah.
“Kami berharap dengan terus mempromosikan manfaat dan keistimewaannya, minat generasi muda akan tumbuh,” pungkas dia.
Reporter: Hayat


