Azhar Kahfi: ‘Satu RW, Satu TBM’ Kunci Perkuat Literasi di Surabaya

Surabaya. Nawacita – Penurunan jumlah Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Surabaya dinilai dapat mengancam upaya peningkatan literasi masyarakat.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menyuarakan keprihatinannya terkait rendahnya minat baca di kalangan warga meskipun kota ini pernah meraih predikat juara nasional literasi.

“Surabaya pernah menjadi juara pertama dalam hal literasi melalui kinerja Dinas Perpustakaan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pemahaman literasi warga masih perlu dioptimalkan,” ujar Azhar Kahfi, Senin (02/11/2024).

Azhar menyoroti pentingnya infrastruktur dan kebijakan yang mendukung literasi. Saat ini, terdapat 530 TBM yang tersebar di Surabaya, tetapi jumlah tersebut dianggap belum memadai mengingat kota ini memiliki 1.300 Rukun Warga (RW). Ia mendorong kebijakan “Satu RW, Satu TBM” untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap bacaan.

Baca Juga : Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Dorong Munculnya Calon Independen di Pilwali Selanjutnya

“Dengan adanya TBM di setiap RW, literasi tidak hanya mendorong anak-anak untuk membaca, tetapi juga melibatkan semua lapisan masyarakat,” tegasnya. Menurut Azhar, literasi harus dipahami sebagai kemampuan untuk merespons perubahan zaman, bukan sekadar membaca.

Ia juga menekankan pentingnya peran pengurus RW dalam mendukung kebijakan ini. “Setiap balai RW yang representatif harus dilengkapi taman baca. Jangan sampai ada penolakan dari pihak RW yang kurang memahami visi mencerdaskan kehidupan bangsa,” tambahnya.

Azhar berharap kebijakan ini dapat menjadikan Surabaya sebagai kota yang unggul tidak hanya dalam infrastruktur, tetapi juga budaya literasi, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. “Mari kita wujudkan Surabaya sebagai kota literasi yang berdaya saing,” pungkasnya.