Saturday, February 15, 2025
HomeSENAYANLEGISLATIFAnggota Komisi B DPRD Surabaya Soroti Kinerja PD Pasar Surya

Anggota Komisi B DPRD Surabaya Soroti Kinerja PD Pasar Surya

Anggota Komisi B DPRD Surabaya Soroti Kinerja PD Pasar Surya

Surabaya – Nawacita,  21 Oktober 2024,  Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Baktiono, mengkritisi kinerja PD Pasar Surya dalam wawancara yang berlangsung di Kantor Dewan Surabaya pada Senin (21/10/2024). Dalam paparan tersebut, Baktiono menyoroti rendahnya dividen yang disetor perusahaan kepada Pemerintah Kota dibandingkan dengan gaji yang diterima oleh direksi.

“Saya pernah tanyakan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota, berapa sebenarnya take home pay direktur PD Pasar Surya. Ternyata lebih besar take home pay-nya dibandingkan dividen yang disetor,” ungkap Baktiono.

Ia menilai ketimpangan tersebut menunjukkan pengelolaan yang tidak optimal, dan menyayangkan jika posisi direktur PD Pasar Surya diisi oleh seseorang yang hanya berperan sebagai administratur, bukan pengelola dengan jiwa wirausaha.

“Kalau hanya sekadar pencatat administrasi, cukup anak-anak SMA. Posisi direktur ini harus diisi oleh orang yang punya jiwa entrepreneurship,” tegas Baktiono.

Baca Juga :  Baktiono Kritik Proyek Reklamasi Pantai Kenjeran: Kurangnya Kajian dan Potensi Pelanggaran Perda

Perlu Perbaikan Sistem dan Pemilihan Direksi yang Tepat

Baktiono menyerukan perlunya perbaikan dalam proses seleksi pimpinan PD Pasar Surya. Menurutnya, sistem rekrutmen harus lebih profesional dan tidak didasarkan pada kedekatan pribadi.

“Sistem rekrutmennya harus diubah, tidak boleh berdasarkan like and dislike. Bukan asal tunjuk teman atau kerabat dekat. Jika perlu, kita buatkan peraturan daerah agar bisa sesuai dengan cita-cita kita bersama,” tuturnya.

Ia juga mengusulkan agar pengelolaan pasar mencontoh sistem yang diterapkan pada masa kepemimpinan Wali Kota Bambang DH, di mana beberapa pasar, seperti Pasar Wonokromo dan Pasar Tambak Rejo, dikelola dengan skema Build Operate Transfer (BOT).

“Pasar-pasar tersebut dibangun tanpa menggunakan APBD, namun tetap bisa mengakomodasi pedagang lama. Ini contoh bagaimana kota bisa dibangun tanpa mengandalkan dana pemerintah, tetapi melibatkan pihak swasta,” tambahnya.

Baca Juga :  Komisi C kembali Gelar RDP terkait Polemik Usaha Sarang Walet, Baktiono : Pemkot Tidak Fair

Solusi BOT untuk Meningkatkan Kinerja Pasar

Baktiono menganggap konsep BOT sebagai solusi yang efektif untuk meningkatkan kinerja PD Pasar Surya. Dengan kerjasama swasta, pasar dapat dibangun tanpa membebani anggaran pemerintah, namun tetap memberikan ruang bagi pedagang tradisional.

“Kita tidak bisa berharap semuanya dibangun sendiri oleh pemerintah. Jika menyangkut urusan perdagangan, sebaiknya kita serahkan kepada pihak yang lebih berpengalaman di dunia bisnis,” jelasnya.

Melalui BOT, masa pengelolaan biasanya berlangsung selama 25 tahun, setelah itu pengelolaan akan kembali ke pemerintah, sehingga memberikan keuntungan jangka panjang bagi kota dan masyarakat.

Tutup Celah Kegagalan di PD Pasar

Sebagai penutup, Baktiono menekankan pentingnya evaluasi manajemen PD Pasar Surya yang dinilai kurang inovatif. Ia berharap perusahaan dapat belajar dari contoh-contoh sukses dalam pengelolaan pasar di Surabaya.

“Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Kita punya contoh-contoh pasar yang berhasil dikelola dengan sistem BOT, namun PD Pasar seolah lupa atau tidak peduli untuk belajar dari pengalaman tersebut,” pungkasnya. ***

 

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

januari bankjatim
- Advertisment -

Terbaru