Fesyar 2024, Bank Indonesia Dorong Peran Digitalisasi dalam Penguatan Ekonomi Syariah
Surabaya, Nawacita – Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Jawa 2024 kembali digelar dengan mengangkat tema “Peran Digitalisasi dalam Lifestyle,” yang menjadi pusat perhatian pada rangkaian kegiatan yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI).
Dalam acara Seminar model Pemberdayaan Ekonomi Produktif Melalui ZISWAF, yang berlangsung di Surabaya, berbagai pejabat dari BI di sejumlah wilayah hadir, termasuk Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Bapak Muhammad Nur, serta Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Bapak Bando dan Bapak Nugroho.
Acara ini turut menghadirkan perwakilan dari berbagai wilayah BI, seperti BI Malang yang diwakili oleh Ibu Febrina, BI Kediri dengan Kang Jajat, dan BI Jember oleh Bapak Gunawan
Selain itu, narasumber dari berbagai industri, seperti Bang Anca dari Hias Lifestyle dan Intan Kusuma dari Jakarta, juga hadir untuk berbagi pandangan mengenai digitalisasi dan pengaruhnya terhadap perkembangan lifestyle berbasis syariah.
Baca Juga : Bank Indonesia dan DPMPTSP Gelar EJID 2024: Boosting Up Growth, Driving Sustainability
Dalam sambutannya, Bapak Muhammad Nur mengapresiasi semangat seluruh peserta dan menekankan pentingnya peran teknologi digital dalam memperkuat ekonomi syariah.
“Digitalisasi bukan hanya memperluas akses konsumen terhadap produk halal, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi secara menyeluruh, terutama di sektor-sektor lifestyle seperti fashion dan makanan halal,” ujar Bapak Nur, Sabtu, (14/09/2024)
Menurut laporan “State of the Global Islamic Economy 2023-2024,” konsumsi muslim dunia yang terkait dengan produk halal mencapai 2,3 triliun USD pada 2022. Sektor makanan halal menjadi kontributor terbesar, dengan nilai mencapai 1,4 triliun USD, diikuti oleh sektor fashion sebesar 318 miliar USD. Pertumbuhan ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran global terhadap produk halal.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia Banten, Ameriza M Moesa, dalam sambutannya menyoroti pentingnya acara seperti Facial Festival Ekonomi Syariah 2024 yang digelar di Surabaya sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia, dengan tema “Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Regional Jawa.”
Acara ini tidak hanya menyajikan diskusi yang inspiratif, tetapi juga menjadi ajang kolaborasi bagi pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi syariah. Vito Sandi dari Shopee Barokah juga berbagi pandangannya mengenai bagaimana platform digital dapat menjadi sarana penting dalam mempromosikan produk-produk syariah, baik di pasar lokal maupun global.
Baca Juga : Bank Jatim Menuju Nusantara Baru Indonesia Maju di HUT 79 Indonesia
Intan Kusuma, CEO Vanilla Hijab, menyatakan bahwa meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap gaya hidup halal dipengaruhi oleh influencer dan selebriti yang berhijrah dan mengenakan hijab.
” Hijab dan gaya hidup Islami kini menjadi tren modern, tidak hanya di bidang fashion, tetapi juga meluas ke pariwisata, makanan, komunitas, pendidikan, serta investasi. Masyarakat semakin selektif memilih produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah, menjadikan gaya hidup halal bagian penting dari identitas modern,” ungkap dia
Sebagai bagian dari Fesyar 2024, talk show ini menjadi bukti bahwa Surabaya memegang peranan penting dalam pengembangan ekonomi syariah di wilayah Jawa. Acara ditutup dengan penampilan hiburan yang semakin memeriahkan suasana, mengakhiri sesi diskusi dengan penuh semangat dan antusiasme dari peserta.
Dengan rangkaian acara yang diselenggarakan secara gratis oleh BI, para peserta diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk terus mengembangkan potensi ekonomi syariah, terutama melalui digitalisasi yang semakin membuka peluang di berbagai sektor.