Tips Memilih Calon Pemimpin diungkap di Parlemen Menjawab
SURABAYA, NAWACITA – Acara Parlemen Menjawab yang diadakan RRI di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya Senin (28/8), menarik antusias mahasiswa. Perwakilan legislatif yang datang ditodong pertanyaan penting bagaimana pemilih baru 2024 nanti.
Penjelasan narasumber, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anwar Sadad dan Wakil Ketua DPRD Surabaya, A Hermas Thony dengan didampingi Fahrul Muzaqqi, Dosen Departemen Politik UNAIR Surabaya, ternyata dapat menarik antusias peserta forum tersebut. Pertanyaan yang diberikan tidak hanya terkait “Peran Legislatif Dalam Pembangunan Jawa Timur”.
Teuku Mirza Hakeemsyah, mahasiswa Ilmu Komunikasi UNAIR melontarkan pertanyaan tentang bagaimana cara memilih pemimpin secara rasional sebagai pemilih baru di 2024, agar nanti mendapat pilihan pemimpin terbaik untuk Indonesia. “Terlebih ada isu capres-capres tersebut bisa datang ke kampus atau sekolah. Lalu bagaimana supaya tetap netral?,” tanya Mirza.
Anwar Sadad lantas menjelaskan bahwa calon-calon yang dipilih itu tidak muncul secara tiba-tiba. Tentunya mereka memiliki jejak sebelum menjadi calon pemimpin. “Maka kita bisa melihat jejaknya, calon tersebut pernah speak up apa saja,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) memiliki dua persoalan yakni continuity atau change. “Dan jika ditarik secara akademis bahwa presiden ke presiden selalu memilih change, kenapa tidak memilih continuity, itu yang dapat dibahas,” sebut Ketua Gerindra Jatim ini.
Sementara itu AH Thony berargumen, menurutnya proses politik pada masa sekarang dengan 1945 sangat berbeda. sehingga pola politiknya akan berbeda. “Dan pendidikan politik secara kolektif menjadi hal yang penting sehingga pemilihan nanti dapat menghasilkan output yang bagus dan itu logika yang bisa dibangun bersama,” ungkapnya.

Sedangkan Fahrul memberikan jawaban yang tak jauh berbeda bahwa tipsnya seperti belajar tenses bahasa Inggris, ada Past Tense, Present Tense, dan Future Tense. “Seperti yang sudah disebutkan yakni tracking, jadi cari rekam jejaknya seperti apa. Lalu melihat sekarang itu bagaimana, apakah masih tetap strong atau sudah melempem. Dan apa yang ditawarkan untuk masa depan,” jelasnya. Jessica Laurent


