15 Februari Sejarah Dunia: Pertempuran Singapura Hingga Perang Uni Soviet-Afganistan Berakhir
JAKARTA, Nawacita – Pasukan Jepang berhasil menguasai wilayah Singapura, 15 Februari 1942. Keberhasilan itu diraih setelah Jepang menang dalam pertempuran melawan Sekutu sejak 8 Februari 1842. Peristiwa itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah pada 15 Februari. Berikut rangkuman Hari Ini Dalam Sejarah, 15 Februari, yang dihimpun dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org:
399 SM
Filsuf besar dari Athena, Yunani bernama Socrates meninggal dunia. Semasa hidupnya, Socrates dikenal sebagai guru dari filsuf besar lainnya, yakni Plato. Meski dikenal sebagai filsuf besar, Socrates tak pernah menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan. Namun sebagian kalangan meyakini buah pemikiran Socrates itu sempat dicatat Plato dalam sejumlah tulisan.
1564
Galileo Galilei lahir di Pisa, Toscana, Italia. Namanya kemudian dikenal luas sebagai astronom, filsuf, dan fisikawan. Ia juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus yang mengeluarkan teori Bumi bulat dan mengelilingi matahari sebagai pusat sistem tata surya.
1690
Kepangeranan Moldavia dan Kekaisaran Romawi Suci menandatangani perjanjian rahasia di Sibiu, Transilvania, Rumania. Dari perjanjian itu, Moldavia menyatakan akan mendukung aksi-aksi perlawanan terhadap Kesultanan Ottoman yang dipimpin Dinasti Habsburg dari Austria.
1804
Revolusi Serbia dimulai oleh pasukan revolusioner Serbia demi meraih kemerdekaan dari Kesultanan Ottoman. Sejumlah pertempuran antara Serbia dan Kesultanan Ottoman pun berlangsung hingga 1817. Pada akhirnya, Serbia menjadi wilayah merdeka dengan nama Kepangeranan Serbia. Meski demikian, Kesultanan Ottoman baru mengakui kedaulatan Serbia pada 1833 setelah pecah pemberontakan kedua.
1938
Sebanyak 60.000 prajurit Jepang menginvasi Tiongkok dengan membawa sejumlah tank dan pesawat tempur. Jepang mengancam akan mengubur hidup-hidup 400.000 warga Tiongkok jika tak menyerah. Ancaman Jepang tersebut hampir sama dengan yang dilakukan pasukan Mongol pimpinan Kubilai Khan saat menginvasi Tiongkok.
1940
Lahirnya Hamzah Haz, 15 Februari 1940, merupakan hari kelahiran mantan Wakil Presiden Republik Indonesia kesembilan, Hamzah Haz. Pria yang lahir di Ketapang, Kalimantan Barat itu menjabat sebagai wakil presiden sejak tahun 2001, bersamaan dengan naiknya Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Republik Indonesia.
Dalam dunia politik, Hamzah Haz tercatat pernah menduduki jabatan dalam kursi pemerintahan. Diantaranya, menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) dan wakil rakyat bagi NU (1971), Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (1998), Wakil Ketua DPR-RI (1999-2004), dan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat saat pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Baca Juga: 14 Februari Sejarah Dunia: Valentine Day Hingga Hari Peringatan Pembela Tanah Air (PETA)
1942
Pertempuran Singapura terjadi pada teater Asia tenggara perang Dunia II, yang mengakibatkan jatuhnya Singapura ke tangan Jepang. Pertempuran ini berlangsung dari 7 hingga 15 Februari 1942. Dalam pertempuran ini, sekira 80 ribu tentara India, Australia, dan Britania Jaya menjadi tahanan perang, bergabung dengan 50 ribu yang ditawan dalam Pertempuran Malaysia. Pertempuran ini berhasil dimenangkan oleh Jepang setelah pasukan sekutu yang dipimpin Letnan Jenderal Arthur Percival dari Inggris menyerah.
1944
Pasukan Uni Soviet mulai melancarkan Operasi Narva demi menyerbu wilayah Narva di Estonia. Serangan itu berlangsung selama 13 hari dan berakhir dengan kegagalan Uni Soviet setelah dipukul mundur pasukan penjaga perbatasan Estonia yang dibantu pasukan Jerman.
1952
Raja Inggris George VI yang meninggal pada 6 Februari karena kanker paru-paru dimakamkan di St. George Chapel di Windsor Castle, Berkshire, Inggris. Upacara pemakaman itu memicu lebih dari 1 juta orang berkumpul di London untuk meratapi kematian George VI. George VI kemudian digantikan putri pertamanya, Elizabeth II, yang memimpin Inggris hingga sekarang.
1958
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, 15 Februari 1958 menjadi hari pendeklarasian Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). PRRI merupakan salah satu gerakan pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat (Jakarta). Pendeklarasian ini ditandai dengan keluarnya ultimatum dari dewan perjuangan yang dipimpin oleh Kolonel Ahmad Husein di Padang, Sumatera Barat.
Sebab berdirinya PRRI adalah tuntutan otonomi luas dan kekecewaan terhadap pemerintah pusat karena dianggap telah melanggar undang-undang. Selain itu, kekecewaan terhadap pemerintah yang cenderung sentralis, sehingga pembangunan di daerah menjadi terabaikan.
1989
Meninggalnya Syafruddin Prawiranegara, 15 Februari 1989, menginjak usia 77 tahun, Syafrudin Prawiranegara menghembuskan nafas terakhirnya. Syafrudin Prawiranegara merupakan seorang pejuang kemerdekaan, yang pernah menjabat sebagi Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Selain itu, ia pernah menyandang jabatan sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Keuangan, dan Menteri Kemakmuran. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia dan menjabat sebagai Perdana Meneteri bagi kabinet tandiangan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Tengah pada 1958.
Di masa tuanya, Syafrudin menyibukan diri dengan berdakwah. Dalam aktivitas keagamaanya, ia pernah menjabat sebagai Ketua Korp Mubalig Indonesia (KMI). Ia juga sempat menyusun buku Sejarah Moneter dengan bantuan Oei Beng To, direktur utama Lembaga Keuangan Indonesia.
1989
Pemerintah Uni Soviet mengumumkan bahwa seluruh tentaranya telah meninggalkan Afganistan. Pengumuman itu sekaligus menjadi tanda berakhirnya Perang Uni Soviet-Afganistan yang berlangsung sejak 24 Desember 1979.
2003
Demonstrasi yang mengecam invasi Amerika Serikat (AS) ke Irak terjadi di 600 kota di dunia pada hari yang sama. Diperkirakan sekitar 10 juta hingga 15 juta orang berpartisipasi sehingga membuatnya menjadi demonstrasi terbesar sepanjang masa.
2009
Referendum Konstitusi Venezuela mengakhiri pembatasan dua kali masa jabatan untuk Presiden Venezuela, Gubernur, Walikota, dan Deputi. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 15 Februari 2009 dengan mengamandemen beberapa pasal Konstitusi Venezuela.
Pasal yang diamandemenkan dalam referendum ini, antara lain pasal 160, 162, 174, 192, dan pasal 239 Konstitusi Venezuela. Usulan amandemen ini disetujui sekira 54 persen pemilih dalam sebuah pemilihan yang oleh pengamat Internasional dikatakan “bebas dan jujur”, di mana terdapat 67 persen pemilih yang menggunakan hak suaranya berpartisipasi.
soknws.