JAKARTA, Nawacita – Profil Kopda Muslimin akan dibahas dalam artikel ini. Kopda Muslimin merupakan otak penembakan istrinya sendiri, Rini Wulandari, istri TNI di Jalan Cemara III Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
“Tim gabungan berhasil meringkus lima tersangka. Babi dan Ponco bertugas mengeksekusi korban,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, beberapa waktu lalu. Kasus ini bisa diungkap kata Lutfhi melalui metode Scientific Crime Investigation dari data rekaman CCTV kompleks. Kelima pelaku penembakan merupakan pembunuh bayaran yang di dalangi Kopda Muslimin.
Muslimin merupakan anggota TNI yang berpangkat Kopral Dua (Kopda). Pangkat tersebut berada satu tingkat dibawah Kopral Satu atau Koptu. Setiap harinya dia bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara atau biasa dikenal Yonarhanud 15/DBY, Semarang, Jawa Tengah. Dari pernikahannya dengan Rina Wulandari, Kopda Muslimin memiliki anak yang masih sekolah.

Baca Juga: Tim Gabungan TNI-Polri Buru Kopda M Pasca Istrinya Jadi Korban Penembakan
Kopda Muslimin Bandar Togel
Kopda Muslimin memperintahkan eksekutor untuk membunuh istrinya dengan imbalan uang tunai Rp200 juta dan sebuah mobil Toyota Yaris. Imbalan yang akan diberikan kepada pelaku tidak sebandig dengan pendapatan yang diterimanya sebagai Tamtama TNI.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan, Tim gabungan masih menelusuri asal muasal kekayaan prajurit berpangkat Kopral Dua itu.
“Jadi selain Rp 120 juta itu kalau penembakan itu berhasil maka akan diberi bonus. Total (upah) Rp 200 juta tapi baru dikasih Rp 120 juta plus mobil Yaris. Ya total Rp 400 juta. Kita akan selidiki (kekayaannya), tapi soal itu tanyakan ke Pendam ya,” kata Iqbal.
Kekayaan Kopda Muslimin diduga dari mengelola tempat judi togel. Dari pekerjaan sampingannya itu, Kopda Muslimin mengenal salah satu eksekutor bernama Sugiono alias Babi. Babi mengenal Kopda Muslimin karena istrinya bekerja di konter ponsel dan judi togel yang dikelola Kopda Muslimin.
“Terus teman saya juga ikut kerja. Dia pertama meminta membunuh tapi saya tidak mau. Saya ngomong ke gondrong (Agus Santoso) tidak mau ikut campur hal itu,” ujarnya di Polrestabes Semarang, Rabu, 27 Juli 2022.
oknws.