Jakarta, Nawacita – PT Perkebunan Nusantara VIII mengalami kerugian selama 20 tahun dalam mengelola bisnis teh. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan pihaknya saat ini tengah mencari strategi untuk menyelamatkan PTPN VIII.
“Untuk komoditas teh, kami sedang mencari bentuk model bisnis seperti apa? karena teh ini sudah 20 tahun rugi terus di PTPN VIII,” kata Abdul Ghani, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/9/2021).
Lebih lanjut, Abdul Ghani mengaku saat ini tengah melakukan beberapa upaya untuk menggenjot kinerja PTPN VIII. Salah satunya dengan meningkatkan komoditas teh di wilayah dataran tinggi.
“untuk program jangka panjang kami, teh-teh di dataran tinggi kami perbaiki, kami tingkatkan produktivitas. Untuk di dataran rendah kami sedang mencari mitra-mitra untuk mengubah portfolio non teh,” paparnya.
Tak hanya itu, Abdul Ghani juga menjelaskan tentang komoditas kopi yang akan diperbaiki produktivitasnya oleh PTPN VIII. Sebab, menurutnya perbaikan pada segi produktivitas akan memberikan laba yang baik.
“untuk kopi, salah satunya kopi di Ijen, kopi arabika akan diperbaiki, tanam ulang untuk produktivitas meningkat. Kalau pasarnya bagus sekali. Jadi, kalau produktivitas bisa diperbaiki, akan memberikan laba yang bagus,” imbuh Abdul Ghani.
Penulis: Alma Fikhasari