Jatim | Nawacita – Pelaksanaan Posyandu di Desa Sumurdalam, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, terasa berbeda, Rabu (24/2). Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin ikut menghadiri pelaksanaan Posyandu. Arumi berkunjung ke Posyandu Anggrek, itu untuk melihat langsung pelaksanaan Posyandu Ibu, Bayi, dan Balita.
Dalam kegiatan itu, Arumi bersama Wabup Timbul dan Hj. Nunung juga meninjau alur pelayanan Posyandu. Mulai pendaftaran, penimbangan, pencatatan hasil penimbangan, dan penyuluhan tentang kesehatan. Serta, meninjau pelaksanaan imunisasi, pemberian vitamin A, hingga pemberian makanan tambahan (PMT).
Kegiatan yang mengambil tema Bulan Timbang, itu diikuti sejumlah sasaran. Termasuk para kader Posyandu. Ada 40 sasaran balita yang mengikutinya. Namun pelaksanaan Posyandu dilakukan bertahap. Yakni, setiap 30 menit untuk 7 balita sasaran. Dalam kegiatan itu juga diikuti 5 ibu hamil, seorang ibu nifas, dan 12 orang ibu menyusui.

Arumi mengatakan, Posyandu merupakan pintu pertama kesehatan. Sementara, balita merupakan pintu pertama dalam menjaga kualitas sumber daya manusia ke depan. Melalui Posyandu, perkembangan balita bisa dipantau, termasuk ibu hamil.
“Melalui Posyandu, semuanya bisa dipantau. Termasuk dalam hal pemenuhan gizi. Kekurangan gizi pada balita akan menyebabkan risiko stunting dan masalah pertumbuhan anak. Pertumbuhan itu baik fisik, mental, dan kecerdasan,” katanya.

Menurutnya, permasalahan gizi juga harus menjadi perhatian para orang tua, selain dukungan dari pemerintah melalui programnya. Salah satunya melalui Posyandu. Dengan adanya kebersamaan itu, masalah gizi buruk, baik itu kepada balita maupun ibu hamil bisa diatasi bersama.
“Seperti diketahui pada Bulan Februari dan Agustus, ada bulan timbang. Harapannya, melalui bulan timbang ini bisa melayani dan memantau balita-balita, sehingga tidak sampai kecolongan dalam permasalahan gizi dan pertumbuhan,” katanya.

Wabup H.A Timbul Prihanjoko mengatakan, meski di masa pandemi, kegiatan Posyandu di Kabupaten Probolinggo tetap dilakukan. Pelaksanaannya juga tetap mematuhi protokol kesehatan. “Tingkat kehadiran pada 2019 dalam kegiatan Posyandu sebesar 87,8 persen atau 86.225 balita. Kemudian, pada masa pandemi pada 2020, tingkat kehadiran balita menurun menjadi 76,3 persen atau 66.085 balita,” katanya.
Untuk pravelansi stunting menurun 0,23 persen dari 16,37 persen pada 2019. Sehingga, tahun ini pravelansi stunting menjadi 16,14 persen berdasarkan data bulan timbang pada Agustus lalu. “Mudah-mudahan dengan adanya kunjungan dari Ibu Arumi, bisa memotivasi kami dan kader Posyandu untuk semakin semangat mengabdi dalam hal kesehatan,” ujarnya.
rdrbrmo