Pamekasan, Nawacita — Aksi demontrasi yang dilakukan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan di depan kantor Bupati setempat berakhir ricuh.
Tidak hanya itu, salah satu massa aksi harus dilarikan ke rumah sakit akibat luka serius.
Kericuhan terjadi, saat sejumlah mahasiswa bentrok dengan aparat keamanan sewaktu memaksa masuk ke Pendopo Ronggo Sukawati untuk meminta pertanggungjawaban Bupati Pamekasan, Badrut Taman, terkait Galian C atau tambang yang diduga ilegal.
Diketahui, satu masa aksi yang dilarikan ke rumah sakit adalah Ahmad Rofiqi, dia merupakan ketua rayon Sakera PMII Komisariat IAIN Madura.
Ketua PMII Cabang Pamekasan, Moh. Luthfi menyatakan, aksi demonstrasi tersebut untuk meminta pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk menutup dan memberhentikan Galian C ilegal atau tambang ilegal yang berada di wilayah Pamekasan.
Sebelumnya, kata Luthfi, pihaknya telah berkirim surat kepada Bupati Pamekasan, DPRD Pamekasan, Kadis DLH dan Kapolres Pamekasan.
“Diantara tembusan yang kami kirim. Tidak ada satupun yang menemui kami. Kami ingin berdiskusi dengan semuanya. Terutama dengan Bupati Pamekasan,” katanya. Kamis (25/6/2020).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Kabupaten berjuluk Gerbang Salam, menanggapi tuntutan para demonstran.
Newsindonesia.co.id