AMSTERDAM, Nawacita – Langkah aturan pembatasan kegiatan publik diumumkan Pemerintah Belanda, pada Minggu 15 Maret 2020 terkait pencegahan wabah virus korona (Covid-19) mendorong warga untuk melakukan pembelian sejumlah kebutuhan selama menjalani masa karantina di kediaman masing-masing.
Antrean warga bukan hanya terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan, sejumlah kota Belanda. Warga juga terlihat mendatangi sejumlah kafe sekaligus penyedia mariyuana atau ganja legal di negara tersebut. Hal ini terjadi terkait kekhawatiran akan adanya penutupan fasilitas publik oleh pemerintahan setempat dalam waktu dekat.
“Untuk sekiranya dua bulan ke depan kami mungkin tidak dapat memperoleh mariyuana, sehingga saya ikut mengantre untuk memiliki persediaan di rumah,” kata salah seorang pembeli bernama Jonathan, seperti dilansir laman France24. Munculnya antrean ini juga diunggah oleh sejumlah warga lain dari sejumlah kota seperti Den Haag, Amsterdam, juga Utrecht.
Staf kafe menyediakan antrean terpisah untuk pembeli menggunakan uang tunai maupun kartu, untuk memudahkan pembelian. Situasi ini terjadi, walaupun Menteri Kesehatan Bruno Bruins sudah mengeluarkan anjuran untuk tidak menimbun keperluan apapun untuk menanggapi wacana pembatasan kegiatan dari pemerintah.
Kepemilikan mariyuana secara teknis tergolong ilegal di Belanda, namun terdapat toleransi berdasarkan aturan yang dikeluarkan pada 1972. Kepemilikan di bawah 5 gram serta penggunaan di sejumlah fasilitas kafe dan tempat hiburan berizin diperbolehkan oleh pemerintah setempat.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, berencana menyampaikan tanggapan secara terbuka mengenai wabah virus korona di negaranya pada Senin (16/3/2020). Sejauh ini sudah ada 20 orang pasien terinfeksi virus Covid-19 meninggal dunia, dari total temuan kasus sebanyak 1.135 orang.
okzone