BEIJING, Nawacita – Korban tewas akibat ambruknya hotel di Kota Quanzhou, Provinsi Fujian, China, Sabtu (7/3/2020) malam, bertambah menjadi 10. Selain itu 23 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Hotel bernama Xinjia tersebut difungsikan sebagai tempat karantina terkait wabah virus corona atau Covid-19. Bangunan tujuh lantai itu menampung warga yang pernah melakukan kontak langsung dengan penderita virus corona. Sejauh ini ada 47 kasus virus corona di Quanzhou.
Kementerian Manajemen Darurat China menyatakan, tim penyelamat mengevakuasi 48 orang dari reruntuhan puing bangunan, 38 di antaranya dalam kondisi hidup. Laporan awal menyebutkan ada 71 orang di dalam hotel saat bangunan ambruk.
Dalam rekaman video yang dirilis kementerian, seorang anak 12 tahun melapor kepada tim penyelamat bahwa ibunya masih berada di reruntuhan. Menurut kementerian, ibu bocah tersebut berhasil diselamatkan beberapa jam kemudian.
Baca Juga: Italia Remehkan Virus Corona, Korban Terus Bertambah
Video lain yang dirilis kementerian menunjukkan penyelamat menuangkan air dari botol ke mulut seorang pria yang tubuhnya masih terjebak reruntuhan. Di saat bersamaan tim penyelamat juga harus menyelamatkan diri karena bangunan yang mereka sisir merupakan lokasi karantina orang-orang yang berpotensi terinfeksi virus corona. Mereka saling menyemprotkan disinfektan sebagai tindakan pencegahan.
Baca Juga: Tahukah? Rahasia China Bangun Cepat Rumah Sakit Khusus
Lebih dari 800 tim penyelamat dan 750 staf medis dikerahkan untuk mengevakuasi para korban. Rekaman video yang dirilis media lokal menunjukkan bangunan hotel dengan 80 kamar itu runtuh dalam hitungan detik. Bagian muka bangunan runtuh ke tanah dan memperlihatkan kerangka baja.
Pihak berwenang kota menyatakan, lantai pertama hotel direnovasi sebelum Tahun Baru Imlek. Namun pekerja konstruksi melapor kepada pemilik hotel beberapa menit sebelum gedung ambruk bahwa ada pilar yang rapuh.
Pemilik Hotel Xinjia sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan, sementara itu penyelidik masih bekerja untuk mengungkap penyebab bangunan ambruk, apakah terkait dengan renovasi atau strukturnya salah. Laporan lain menyebutkan, gedung selesai dibangun pada 2013 dan sejak 2018 difungsikan sebagai hotel. Pada awal 2020, pengelola merenovasi kamar-kamar di lantai 1.
inws.