Wednesday, May 21, 2025
HomeDAERAHBerikut Fakta Bentrokan Aremania vs Bonek di Kota Blitar

Berikut Fakta Bentrokan Aremania vs Bonek di Kota Blitar

KOTA BLITAR, Nawacita – Bentrokan antara Aremania versus Bonek di luar Stadion Supriyadi, Kota Blitar, terjadi di laga semifinal pertandingan sepakbola Piala Gubernur Jawa Timur 2020. Bagaimana tidak, hampir kurang lebih lima jam Kota Blitar dikepung tak kurang dari 1.500 orang lebih pendukung kedua klub. Berikut ini fakta-fakta terkait bentrokan tersebut, sebagaimana telah dirangkum, Rabu (19/2/2020).

1. Pertandingan digelar tanpa penonton

Meski ribuan orang datang memadati luar stadion, sejatinya pertandingan antara Persebaya vs Arema FC berlangsung tanpa penonton. Hal ini lantaran polisi mendeteksi ada potensi kerawanan keamanan di laga bertensi tinggi. Sehingga pihak keamanan dan Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur memutuskan untuk tak memperbolehkan adanya penonton di dua laga semifinal.

- Advertisement - Ucapan Selamat Idul Fitri dari BPKAD Jatim

“Semua laga semifinal mengalami perubahan, dari sebelumnya dengan penonton dan diselenggarakan di Malang diubah menjadi di Malang dan Blitar, dengan tanpa penonton meski masih disiarkan langsung MNC TV,” ungkap Sekretaris Asprov PSSI Jawa Timur Amir Burhanudin.

2. Laga semifinal dipindahkan

Sebelum diputuskan bermain di Stadion Supriyadi, Kota Blitar, sedianya laga semifinal Piala Gubernur Jawa Timur antara Persebaya vs Arema FC diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Senin 17 Februari 2020 sore.

Namun karena dikhawatirkan terjadi bentrok, pertandingan dipindah ke tempat netral dan tanpa penonton. Imbas dari semifinal di Kota Blitar ini sejumlah jalan protokol dan pertokoan di sana sudah tutup sejak Selasa pagi karena takut.

Baca Juga: Kerusuhan Bonek vs Aremania Pecah di Blitar

3. Kedua suporter sudah berdatangan H-1 hingga hari H

Sehari sebelum pertandingan pada Senin 17 Februari 2020 malam, ratusan orang dari Bonek telah tiba di Kota Blitar. Salah seorang warga Kelurahan Bendo, Wandi, mengatakan bila dirinya sudah melihat adanya puluhan Bonek dan Aremania yang tiba di Kota Blitar pada Senin malam.

“Keduanya sudah berdatangan sejak Senin malam di sini (Kota Blitar),” ungkap Wandi ketika ditemui wartawan. Bahkan pada Selasa pagi, ratusan suporter Aremania mulai memadati kawasan sekitar Stadion Supriyadi yang tempat pertandingan berlangsung.

“Sekarang banyak dan masih banyak yang perjalanan ke Blitar. Kami tetap datang untuk mengawal Arema FC meski tidak di dalam stadion,” jelas Koordinator Aremania Dinoyo Ucok pada Selasa siang kemarin.

4. Suporter jarah rambutan hingga tak bayar ojek

Ulah sejumlah oknum suporter cukup terbilang meresahkan masyarakat Kota Blitar. Para oknum suporter ini menjarah sejumlah dagangan milik warga Kota Blitar, mulai nasi pecel, rambutan, hingga ayam sehari sebelum pertandingan berlangsung. “Ada yang ngambil rambutan dan rokok kemarin malam kejadiannya. H-1 sebelum pertandingan,” ucap Wandi, warga Kelurahan Bendo, Kota Blitar.

Tidak hanya itu, seorang pengemudi ojek daring bernama Mahmud mengaku tak dibayar sesaat setelah mengantarkan seseorang beratribut Bonek dari Blitar Park di Garum menuju Stadion Supriyadi. “Iya tadi orang itu pesan dari Blitar Park di Garum ke Stadion Supriyadi, tapi sesampainya di stadion saya tagih malah didatangi banyak Bonek dan mau ngeroyok. Dia order Rp15 ribu, ya mau gimana lagi daripada benjut. Saya ikhlaskan saja,” jelasnya.

5. Polisi belum terima laporan penjarahan

Meski dari pantauan di lapangan adanya sejumlah aksi penjarahan yang dilakukan oknum suporter, Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela memastikan pihaknya belum menerima adanya laporan tersebut. “Kalau penjarahan tidak ada, karena jam 12.00 sampai 13.00 WIB sudah ditutup semua, jadi tidak ada warga yang jualan lagi. Tidak ada laporan toko yang terarah,” tutur Leonard.

6. Ada suporter diamankan membawa senjata tajam

Saat kepolisian melakukan penyisiran di sejumlah jalan protokol di Kota Blitar, satu suporter yang menggunakan atribut berwarna biru diamankan lantaran membawa senjata tajam. “Ya memang ada satu yang kita amankan membawa senjata tajam. Satu orang diamankan di perempatan tadi,” papar Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela.

7. Bentrok Aremania vs Bonek Pecah di Kota Blitar

Meski aparat keamanan telah melokalisasi dan memisahkan kedua kelompok suporter yang memiliki rivalitas ini, tampaknya ada sekelompok suporter Aremania yang bertemu Bonek di simpang tiga Jalan Kapuas.

“Kalau Aremania jumlahnya ribuan kita kumpulkan dan lokalisir di PIPP (Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan) dekat kompleks parkir Makam Bung Karno itu di timur stadion jaraknya 2 kilometer,” terang Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela. Sedangkan massa Bonek dengan jumlah hampir 1.000-an di lokalisasi di barat stadion, mulai di kawasan Jalan Kapuas, Kali Brantas, Jalan Raung.

Namun sekira pukul 16.00 WIB, bentrokan pecah setelah ada sekumpulan Aremania yang melintas kawasan barat stadion. “Mereka tadi (Aremania dan Bonek) sempat ketemu di pertigaan jalan Kapuas dan kita tindak lanjuti untuk pengamanan, harus dipisahkan tidak bisa satu lokasi karena pasti bentrok,” tutur AKBP Leonard M Sinambela.

8. Belasan motor rusak dan dibakar

Imbas bentrokan Aremania vs Bonek setidaknya ada 13 motor yang rusak, terbakar, dan tertinggal di lokasi. Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela mengatakan ada dua motor yang terbakar habis tinggal rangka, enam unit terbakar sebagian, terbakar di bodi atau ban, sedangkan ada lima motor yang tertinggal di Tempat Kejadian Perkara rusak ringan, tapi tidak terbakar.

“Dari lima ini, kondisi tiga motor ini utuh hanya lecet sedikit, mungkin pemiliknya karena takut ditinggal. Kalau untuk R4 (mobil) kami belum terima laporan,” imbuh Leonard, Rabu (19/2/2020).

9. Tiga orang terluka dan tak ada korban jiwa

Setidaknya ada tiga korban luka akibat bentrokan sepanjang Selasa kemarin. Satu orang terluka mengalami patah tulang warga Tulungagung merupakan bagian dari Aremania. Sementara dua orang lainnya dari suporter Bonek menderita luka di kepala dan seorang lagi mendapat luka ringan menjalani perawatan medis di ambulans.

“Satu orang luka di bagian kepala inisial JF, warga Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya, ini dari Bonek semalam dilarikan ke RS Syuhada Haji. Satu orang lainnya luka ringan dirawat tim medis di ambulans dekat stadion. Keduanya langsung bisa pulang, yang JF semalam dijemput keluarganya,” papar AKBP Leonard M Sinambela.

Namun kepolisian memastikan tak korban jiwa akibat bentrokan antar kedua suporter ini. “Saya pastikan tidak ada. Saya sudah cek ke seluruh rumah sakit yang ada dan memang tidak ada yang meninggal dunia,” imbuhnya.

Baca Juga: Persebaya vs Arema FC, Bertanding Tanpa Penonton di Blitar

10. Bonek dievakuasi dengan belasan truk

Usai bentrokan, ribuan Bonek dikumpulkan di depan kawasan wisata Sumber Udel pada Selasa malam. Kemudian para Bonek ini dinaikkan ke belasan truk polisi dan TNI untuk dipulangkan menuju Surabaya.

Kapolres Blitar Kota AKBP Leonard M Sinambela mengatakan total ada 17 truk yang mengangkut Bonek kembali ke Surabaya sejak Selasa malam. Sementara bagi Bonek yang membawa kendaraan bermotor pribadi polisi melakukan pengawalan sejak keluar Kota Blitar hingga memasuki Surabaya.

11. Sempat terjadi bentrokan kedua

Pada proses evakuasi Bonek untuk keluar dari Kota Blitar ini sekumpulan oknum Bonek dikejar dan hampir dikeroyok oleh warga di kawasan Simpang Empat Poluhan, Desa Kendalrejo, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, pada Selasa malam. Bentrokan ini dipicu adanya sekumpulan oknum Bonek sejumlah tujuh orang yang sempat dikejar warga sekitar dengan alasan yang belum jelas.

“Jadi saat kita evakuasi Bonek itu pada Selasa tengah malam ada residu sisa tujuh Bonek yang kita angkut dengan mobil yang terbuka diketahui warga setempat dan dikejar dari belakang. Yang jelas itu bukan Aremania tapi warga sekitar, mungkin karena kesal ada upaya menghadang dan melempari Bonek,” terang Leonard.

Namun berkat kesigapan aparat keamanan, upaya warga untuk menghadang dan melempari tujuh orang Bonek yang sudah berada di mobil polisi berhasil digagalkan.

12. Pemprov ganti rugi kerusakan

Setelah kerusuhan antar suporter, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Kota Blitar yang dibuat tak nyaman dan cemas.

“Kami mewakili Pemprov Jatim ikut merasa prihatin dan menyampaikan permohonan maaf sebesar – besarnya atas insiden antara suporter Persebaya dan Arema yang terjadi di Blitar,” jelas Khofifah.

Pihak Pemprov juga berkomitmen mengganti kerusakan fasilitas umum maupun peralatan warga yang terdampak kerusuhan suporter Aremania dan Bonek ini. Terpisah Sekda Jawa Timur Heru Tjahyono telah memerintahkan Bakesbangpol mendata dampak kerusakan.

“Jika ada kerusakan berupa tanaman, sawah, kebun, serta warung yang mungkin belum sempat terbayar, kami dari Pemprov telah menugaskan Kesbangpol untuk menyelesaikan. Kami akan mengevaluasi untuk kedepannya. Terkait ganti rugi (ganti rugi kerusakan sepeda motor), kami bahas dan bertemu dengan Polda Jatim dulu,” tuturnya.

oknws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

siklus bankjatim
- Advertisment -

Terbaru