Surabaya, Nawacita – Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya mencapai 5 persen, mendorong Bank Indonesia (BI) Jawa Timur untuk melakukan penaikan daya ekonomi masyarakat. Salah satu caranya dengan membangun Green House yang bertempat di RW 5 Kelurahan Jemursari.
Deasi Surya Andarina selaku manajer BI Jawa Timur mengatakan nantinya Green House tersebut akan ditanami sayuran hidroponik oleh warga dan dibantu komunitas penerima beasiswa BI (GenBI). Setelah panen, nantinya warga sendiri yang akan mengonsumsinya atau mengolahnya menjadi sebuah produk kreatif.
“Agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Pangannya terjaga, uangnya bisa ditabung buat kebutuhan lainnya,” katanya sesaat setelah meresmikan Green House di RW 5 pada Ahad (16/2).
Wanita yang akrab disapa Desi ini juga menerangkan kelebihan produk hidroponik terletak pada sedikitnya zat kimia yang digunakan. Sebab hidroponik tidak menggunakan pestisida untuk mencegah tanaman dari gangguan hama. Sehingga hidroponik dianggap lebih steril dan sehat.
“Hidroponik memiliki nilai tambah. Yaitu tidak menggunakan pestisida saat penanamannya. Sehingga lebih organik, sehat, dengan demikian kita bisa menambah nilai harganya. Saya harap ini bisa diedukasikan ke masyarakat ya,” terangnya.
Desi berharap dengan adanya bantuan dari BI ini, masyarakat nantinya bisa tumbuh secara mandiri. Lalu dapat menaikan perekonomian warga sekitar khususnya RW 5.
Sementara itu, Denny Christupel Tupamahu Camat Wonocolo mengapresiasi bantuan dari BI dan GenBI. Sebab dengan adanya Green House tersebut masyrakat yang ada di bawah naungannya bisa lebih mandiri dan bisa menaikan perekonomiannya.
“Sesuai nama kelompok taninya yaitu Mugi Lestari. Mugi-mugi (Semoga,red) lestari, ucapnya.
Laki-laki yang akrab disapa Denny ini mengatakan BI mengucurkan dana sekitar 35 juta rupiah untuk pembangunan Green House. Lalu dibantu juga oleh yayasan Rumah Sakit Islam dalam peminjaman lahannya. Namun terkait penggunaan lahan, Ia mengaku hanya untuk 3 tahun saja. Setelah masa peminjaman lahan habis, maka akan di evaluasi lagi.
“Kita lihat 3 tahun ini, kalau bisa berkembang nanti kita bicarakan lagi,” akunya.
Sebelumnya Green House ini bukanlah yang pertama di kelurahan Jemurwonosari. Di RW 4 pada kelurahan yang sama sudah ada kelompok tani yang juga memiliki Green House dan menanam hidroponik. Tetapi pada prosesnya kini, kelompok tani di RW 4 sudah dibilang sukses. Sebab sudah berhasil menembus pasar secara umum. Hal tersebut disampaikan oleh Denny.
“Di RW 4 itu sudah masuk ke hotel besar. Saya harap nantinya di RW 5 juga demikian. Sehingga bisa membantu perekonomian warga,” pungkasnya.
(and)