Jakarta, Nawacita – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan mencatat adanya penurunan yang signifikan impor dari beberapa pelabuhan di China ke Indonesia. Apakah itu karena imbas virus corona?
Menurut data Ditjen Bea dan Cukai, impor barang China ke Indonesia berasal dari enam pelabuhan di China. Dari pelabuhan itu, empat di antaranya mengalami penurunan drastis.
“Sekarang memang terjadi penurunan sedikit, tapi itu karena banyak hal dan mungkin bukan dari hal-hal yang berhubungan dengan virus Corona,” kata Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Bea dan Cukai Syarif Hidayat di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
“Impor dari China itu yang utama dari Wuhan, misalnya barangnya dikirimkan melalui 6 pelabuhan. Memang dari pelabuhan itu, 4 pelabuhannya terjadi penurunan pengiriman barang,” tambahnya.
Empat pelabuhan yang dimaksud di antaranya pelabuhan Qingdao turun 61,83% dari posisi 19 Februari 2019 68,44 ribu ton menjadi 26,13 ribu ton di 20 Februari 2020.
Lalu di periode yang sama pelabuhan Xingang turun 38,11% dari 40 ribu ton menjadi 24,78 ribu ton, Pelabuhan Dalian turun 67,77% dari 56,61 ribu ton menjadi 18,24 ribu ton, dan pelabuhan Shanghai turun paling dalam 72,37% dari 63,37 ribu ton menjadi 17,5 ribu ton.
“Tapi yang menarik 2 pelabuhan yang dekat dengan Wuhan malah naik. Artinya ada yang turun dan ada yang naik,” tambah Syarif.
Kedua pelabuhan yang dimaksud di antaranya pelabuhan Lianyungang naik 60,54% dari 9,57 ribu ton menjadi 15,37 ribu ton. Lalu pelabuhan Zhangjiagang naik 13,43% dari 10,85 ribu ton menjadi 12,3 ribu ton.
Syarif menekankan, penurunan impor barang tersebut belum dipastikan apakah karena virus corona. Sebab secara siklus pada saat hari raya Imlek, impor dari China selalu turun setiap tahunnya.
“Pengusaha sebetulnya sudah tahu, kalau ada siklus tahunan biasanya mereka impor sebelum Imlek. Jadi mereka sudah impor lebih banyak di Desember untuk menutup ketiadaan impor di Imlek,” tutupnya.
dtk