JAKARTA,NAWACITA– Kementerian Pertahanan akan menginventarisasi aset senilai Rp460 triliun. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, inventarisasi tersebut akan dilakukan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Rabu (23/11).
“Banyak sekali (aset yang diinventarisasi). Luas lahannya saja ada dua miliar meter persegi. Nilai asetnya, dari Kemhan ada Rp460 triliun,” ujarnya.
Ryamizard menuturkan, jajarannya bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mulai membereskan permasalahan, seperti lahan tak bersertifikat hingga lahan aset TNI yang di atasnya didirikan bangunan pihak lain.
Ia mengaku selama ini sertifikasi tanah aset TNI selalu tertunda karena terhalang biaya. Namun, hal itu tak lagi menjadi kendala usai instruksi Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas tadi.
“TNI mau sertifikat bagaimana? Mahal. Jadi ditunda-tunda terus. Jadi dengan rapat ini, bapak Presiden memerintahkan untuk ya dibayarkan lah berapa,” tuturnya.
Jokowi sebelumnya meminta Menhan dan Panglima mendata ulang seluruh aset TNI. Ia menginginkan, aset-aset TNI berfungsi sesuai tugas pokok dan fungsi dan berguna bagi kepentingan masyarakat.
Dalam proses pendataan termasuk menyelesaikan masalah di lapangan, Jokowi menekankan asas kemanusiaan dan aturan perundang-undangan berlaku.
Ryamizard menyatakan siap menjalankan instruksi itu. Selain mengutamakan asas kemanusiaan, ia juga akan memperhatikan surat-surat lahan.
“Kalau punya penduduk, kami bayar. Kalau punya kami, kami ambil. Tapi kami pindahkan (penduduk). Ada uang pindahlah. Itu manusiawi. Jangan main serobot-serobot saja, enggak bagus,” katanya.
Proses inventarisasi ini direncanakan dilakukan besar-besaran dan merata di seluruh Indonesia. Kemhan akan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang menginventarisasi aset TNI.
SUMBER : CNN