Jakarta, nawacita.co – PT. PP Properti (Persero) Tbk membukukan pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp2,03 triliun atau sebesar 80 persen dari total target pra penjualan perusahaan. Pencapaian ini membuat perseroan optimis, target pra penjualan yang sebesar Rp2,5 triliun hingga akhir tahun nanti akan tercapai.
Direktur Komersial PP Properti S Linda Gustina mengungkapkan, sebagian besar pra penjualan disumbang oleh proyek residensial. Makanya, perseroan semakin getol mengembangkan proyek komersialnya di Surabaya, dan Bekasi, seperti pusat perbelanjaan dan hotel, untuk memicu pendapatan berulang.
Adapun, untuk mengembangkan beberapa proyek tersebut perseroan telah merogoh kocek sebesar Rp600 miliar. Apabila dirinci, sekitar Rp100 miliar di antaranya akan digunakan untuk membangun mal di Surabaya, tepatnya di Grand Dhamahusada Lagoon.
Sementara, Rp150 miliar lainnya akan digunakan untuk pembangunan mal di Grand Sungkono Lagoon dan Rp300 miliar untuk pembangunan mal di Grand Kamala Lagoon. Nah, sekitar Rp50 miliar sisanya rencananya digunakan untuk proyek di Balikpapan, di samping berniat menambah landbank.
Di samping itu, Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat mengatakan, perseroan berniat meningkatkan aset landbank-nya. Untuk aset landbank, perseroan masih mengincar Pulau Jawa. Hal ini dikarenakan daerah-daerah di luar Pulau Jawa belum sepadat di Pulau Jawa.
“Untuk nambah aset landbank di luar Pulau Jawa belum, di beberapa tempat memang belum sebesar di Jawa, dan kepadatan penduduknya tidak setinggi di Jawa. Jadi, tidak menjanjikan. Tetapi, nanti kami masuk jika waktunya pas,” tutur dia, Rabu (3/8).
PP Properti sendiri masih menyasar kawasan pinggiran Jakarta, seperti Bekasi, Cikarang, Karawang, dan Bogor dalam menambah landbank. Perseroan menganggarkan dana Rp1,2 triliun untuk menambah landbank.
Sebagai informasi, PP Properti membukukan pendapatan per Semester I 2016 sebesar Rp973,77 miliar atau tumbuh 35 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp719,82 miliar. Kinerja kinclongnya tersebut mendongkrak pertumbuhan laba bersih perseroan sebesar 11,34 persen menjadi Rp157,21 miliar dari posisi sebelumnya Rp141,63 miliar.
Sumber : cnnindonesia.com