Ternate, nawacita.co – PT. Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) siap ekspansi bisnis ke Maluku Utara (Malut), seiring perpindahan ibu kota provinsi dari Ternate ke Sofifi yang berada di Pulau Halmahera.
Potensi bisnis di wilayah Pulau Halmahera dan Tidore sangat menjanjikan untuk pengembangan bisnis perumahan. ”Saat ini pegawai pemda masih banyak tinggal di Ternate, untuk bekerja mereka masih naik speed boat ke Halmahera. Jadi, ini potensi yang bisa dikembangkan untuk membangun perumahan di Sofifi,” ujar Direktur BTN Sulis Usdoko di sela pelepasan acara ”Siswa Mengenal Nusantara (SMN)” yang merupakan bagian dari kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri, di Ternate, Maluku Utara.
Dia mengatakan, beda dengan Ternate yang merupakan daerah perbukitan dan penggunungan, Pulau Halmahera dan Tidore merupakan daerah daratan yang cocok untuk dilakukan pembangunan perumahan. Diharapkan, ekspansi ke Halmahera bisa dilakukan mulai tahun depan.
”Kami berencana membuka kantor cabang pembantu (KCP) di Sofifi untuk melancarkan ekspansi bisnis di Halmahera,” katanya.
Menurut Sulis, untuk wilayah Ternate, bisnis yang dikembangkan BTN lebih banyak menyasar nonperumahan. Mayoritas kredit yang disalurkan menyasar sektor usaha kecil menengah (UKM) seperti perdagangan dan perikanan.
”Kami memberikan kredit untuk buka usaha dagang dan membeli perahu bagi nelayan,” katanya. Dengan fokus pada bisnis yang dijalaninya ini, meski tidak menyasar kredit perumahan, BTN Ternate berhasil membukukan laba dan angka kredit bermasalah (non performing loan /NPL) juga terjaga.
Model bisnis yang dikembangkan di Ternate ini rencananya akan diimplementasikan pada daerah- daerah yang potensi bisnis perumahannya kecil. Di sisi lain, Sulis menuturkan, perseroan ikut berperan aktif dalam mendukung program Siswa Mengenal Nusantara, seperti halnya BUMN lainnya.
”Ini adalah program Kementerian BUMN yang sudah dijalankan sejak 2015 dan kami sangat mendukung program ini, karena sangat positif bagi para siswa sebagai penerus generasi bangsa dalam mengenal dan mencintai negeri,” katanya.
Menurut Sulis, program SMN merupakan bagian dari program besar ”BUMN Hadir untuk Negeri” yang pada 2016 ini BTN akan mengoordinasi pelaksanaannya di wilayah Maluku Utara.
”Bersama Asabri dan Perusahaan Pengelola Aset (PPA), kami akan bersinergi dalam penyelenggaraan kegiatan terkait dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-71 di wilayah Maluku Utara,” jelasnya.
Dalam program SMN, 20 siswa SMA/SMK dari Maluku Utara yang berprestasi akan dibawa ke Palembang, Sumatera Selatan, untuk berkunjung ke berbagai tempat sejarah serta tempat edukasi yang lain.
Sebaliknya, 20 siswa SMA/SMK dari Palembang akan diterima nanti pada 4 Agustus 2016 untuk mengenal Ternate. ”Selama ini para siswa di Nusantara banyak yang tidak mengenal BUMN secara keseluruhan. Dengan program SKM ini diharapkan, siswa di Nusantara khususnya Ternate mengenal seluk beluk mengenai BUMN seperti Bank BTN,” papar Sulis.
Deputi Infrastruktur dan Bisnis Kementerian BUMN Hambra mengatakan, program Siswa Mengenal Nusantara dimaksudkan agar lebih banyak masyarakat khususnya para siswa yang mengetahui wilayah Indonesia melalui kerja sama dengan BUMN. Selain itu, para siswa berprestasi dari daerah ini juga mengenal BUMN yang ada di Indonesia.
”Kami ingin masyarakat Indonesia merasakan hadirnya BUMN di daerah-daerah. Program ini jadi salah satunya yang bisa diimplementasikan oleh 118 BUMN,” katanya.
Menurut Hambra, selama dua tahun pelaksanaan program BUMN Hadir untuk Negeri, masyarakat telah merasakan manfaatnya dan Presiden Jokowi juga telah memberikan apresiasi khususnya untuk program bedah rumah veteran dan penjualan sembako murah.
”Selain itu, program ini juga untuk meniadakan kesenjangan antardaerah, sehingga BUMN kita minta untuk terjun ke berbagai pelosok daerah mengenalkan BUMN kepada masyarakat,” tegasnya.
Terkait kinerja, hingga semester I/2016 emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini membukukan laba bersih senilai Rp1,04 triliun, meningkat 25,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp831 miliar.
Kredit dan pembiayaan tumbuh 18,39 persen dari Rp126,125 triliun pada 2015 menjadi Rp149,31 triliun. Pertumbuhan kredit ini didukung oleh penyaluran kredit ke sektor perumahan sebesar Rp135,74 triliun yang tumbuh 20,23 persen pada Juni 2016 dari Juni tahun sebelumnya sebesar Rp112,91 triliun.
Sementara, kredit nonperumahan sebesar Rp13,57 triliun atau tumbuh 2,64 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp13,22 triliun. Kredit ke sektor perumahan disalurkan untuk dukungan kredit perumahan subsidi dan kredit perumahan nonsubsidi.
Kredit subsidi mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi sebesar Rp49,81 triliun atau tumbuh 31,18 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp38,01 triliun. Sementara, kredit nonsubsidi tercatat tumbuh 14,88 persen dari sebesar Rp49,75 triliun menjadi Rp57,15 triliun di semester I/2016.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) BTN naik 17,29 persen menjadi Rp134,55 triliun dari tahun 2015 yang sebesar Rp114,74 Triliun. Per 30 Juni 2016 total aset perseroan tercatat mencapai Rp189,51 triliun, tumbuh 21,52 persen dari posisi 2015 yang sebesar Rp155,95 triliun
Sumber : okezone.com