Jember, Nawacita – Bupati Jember, dr. HJ. Faida, MMR., merespon cepat serta memberikan solusi penyelesaian keluhan pasangan suami-istri M Ma’ruf dan Susilowati, warga Dusun Curah Kalong, Desa Curah Kalong, Kecamatan Bangsalsari yang merantau di Bali dan ramai jadi perbincangan di media sosial facebook. Si bayi dari pasangan itu sempat tertahan di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali, karena ketertiadaan biaya pengobatan yang baru lahir dalam kondisi prematur.
Setelah mengetahui adanya keluhan warga yang berasal dari Jember itu, lalu Bupati Faida mengambil langkah cepat dengan memberikan solusi yang terbaik agar keluhan warganya tersebut segera terselesaikan. Koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dispendukcapil pun turut dilakukan untuk mengatasi persoalan itu.
“Banyak persoalan yang disampaikan oleh masyarakat baik secara langsung maupun melalui media sosial,” kata Bupati Faida.
Menurutnya, memang tidak semua bisa langsung terselesaikan. Akan tetapi informasi dan persoalan masyarakat itu akan secepatnya dicarikan solusi atau jalan keluarnya. Seperti persoalan yang dialami warga Jember yang bekerja mencari nafkah di Bali ini.
“Alhamdulillah berkat informasi melalui media sosial ini, kita bisa mengetahui keluhan warga dengan cepat, baik yang berdomisili di Jember maupun di perantauan,” terangnya.
“Hingga saat ini pasien masih dirawat dirumah sakit Sanglah dan dalam proses pelunasan yang dibiayai oleh Pemkab Jember,” katanya. Bupati Faida menambahkan, memang setelah dilakukan perawatan, jika biaya sudah mencapai Rp 10 juta maka keluarga pasien diberi tagihan pengobatan sementara. Jadi semua biayanya sudah ditanggung Pemkab Jember.
“Sekarang sudah dalam proses pengumpulan data untuk melengkapi pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu atau Surat Pernyataan Miskin (SPM) yang anggarannya dari APBD Pemkab Jember,” tuturnya.
Jadi bagi semua warga yang kurang mampu dan tidak tercover dalam BPJS, KIS, dan PBID akan dimasukan dalam program SPM yang biayanya dicover dari APBD Pemkab Jember.
jmb
