RedTalks Lahirkan Kritik, Saran dan Langkah Strategis Pembangunan Jawa Timur
SURABAYA, Nawacita – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dan Tribun Jatim Network menggelar RedTalks : Suara Muda untuk Jatim Keren, kegiatan tersebut diselenggarakan di Dyandra Convention Center, Surabaya, Sabtu (22/11/2025).
Forum tersebut mengangkat tiga isu besar, yakni ekonomi, politik, dan budaya. Berbagai narasumber dari beragam bidang, mulai dari akademisi, birokrat, pelaku usaha kreatif, seniman, dan hingga komunitas digital, turut hadir pada kegiatan tersebut.
Beberapa nama hadir sebagai narasumber diantaranya Yohan Wahyu (Litbang Kompas), Hendy Setiono (Presdir PT Baba Rafi), Prof Ignatia Martha Hendrati (UPN Veteran Jatim), Airlangga Pribadi Kusman (Unair), Dr Jokhanan Kristiyono (Stikosa AWS), dan Ir Hadi Prasetyo (eks birokrat Pemprov Jatim).
Selain itu sejumlah tokoh generasi muda seperti juga hadir diantaranya Ahmad Lafillian Romadhi (petani milenial), budayawan Sujiwo Tejo, Presiden BEM FISIP Unair Irfan Ahmad Yasin, influencer Natasha Keniraras (Natkeni), serta komika Yudhit Ciphardian. Acara dipandu oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra, bersama pakar komunikasi politik Unair, Suko Widodo.
Baca Juga: PDIP Surabaya Resmikan Balai Kreasi, Tonggak Tingkatkan Kesejahteraan UMKM
“Jadi acara hari ini luar biasa, kami mengundang beberapa tokoh dari berbagai macam elemen masyarakat yang kemudian kita dengar masukannya. Seluruh kader PDI Perjuangan Jawa Timur mendengar ide-ide baru, ide kreatif, masukan, kritik dan saran dan semuanya ini ke depan akan kita coba rumuskan.Ini menjadi langkah-langkah strategis kami di PDI Perjuangan Jawa Timur,” ucap Deni Wicaksono, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Dengan berbagai masukan dan usulan yang muncul dari kegiatan tersebut diharapkan mampu membantu PDI Perjuangan menyusun berbagai langkah strategis dalam memperjuangkan kebutuhan masyarakat di Jawa Timur.
“Ini menjadi masukan bagi kami ke depan bagaimana menyusun langkah-langkah strategis, kemudian melihat kondisi dan perkembangan zaman, perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga arah pergerakan, arah perjuangan, PDI Perjuangan Jawa Timur khususnya bisa lebih baik dan bisa kemudian diterima dan lebih bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur,” ujarnya.
“Khususnya karena kami ke depan dalam waktu dekat akan menggelar konferensi daerah (konferda), jadi ini adalah restrukturisasi organisasi, pasca kemarin kongres, setelah itu konferda, konfercab,” imbuhnya.
PDI Perjuangan juga membuka ruang seluas-luasnya kepada anak-anak muda baik generasi milenial ataupun Gen Z yang ingin bergabung dengan PDI Perjuangan. Sehingga generasi muda bisa memberi masukan secara langsung terkait harapannya terhadap partai politik.
“Jadi ya kita ketahui bahwa ke depan Gen Z dan milenialnya sudah lebih dari 50 persen dan ide-idenya kemudian masukan-masukannya dapat kami dengarkan,” ungkapnya.
“Kami sangat terbuka PDI Perjuangan Jawa Timur ataupun di Kabupaten Kota membuka ruang seluas-luasnya kepada anak-anak muda di Jawa Timur untuk bergabung dengan PDI Perjuangan. Ini bukti kami selalu memberikan ruang dan kesempatan kepada anak-anak muda untuk bergabung, untuk kemudian bergerak, berjuang bersama, sehingga suara-suara anak muda ini bisa kemudian lebih baik dan lebih didengar ketika mereka berada di dalam,” tambahnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network, Tri Mulyono, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan wadah yang diinisiasi PDI Perjuangan untuk dapat menyerap aspirasi, masukan, dan kritik secara terbuka kepada partai politik.
“Ini bukan agenda politik, Bapak-Ibu. Ini adalah tradisi baru yang diinisiasi oleh teman-teman DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, dan teman-teman media untuk membuat ruang menyerap aspirasi, menerima masukan, saran kritik, bahkan roasting kalau perlu terhadap partai politik,” kata Tri Mulyono.
Tri Mulyono menjelaskan bahwa dengan berbagai pendapat yang muncul pada kegiatan tersebut dapat menjadi pegangan PDI Perjuangan dalam menentukan arah kebijakan ke depannya.
“Untuk menjadi pegangan teman-teman partai politik terutama DPD PDI Perjuangan untuk menentukan arah kebijakan dalam beberapa tahun ke depan. Kami meyakini DPD, PDI Perjuangan punya potensi dan sumber daya besar untuk mempengaruhi kebijakan di Jawa Timur,” jelasnya.
Menurutnya PDI Perjuangan memiliki modal politik yang bagus dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Dimana dalam pemilu 2024 mendapatkan 3.735.000 lebih suara dan memiliki 21 anggota DPRD jatim, serta 308 anggota DPRD yang tersebar di 38 kota kabupaten di Jawa Timur, dan 14 di antaranya adalah ketua DPRD kota kabupaten. PDI Perjuangan juga memenangkan 21 pilkada serentak 2024 yang 16 diantaranya adalah kader-kader terbaik PDI Perjuangan. 5 kepala daerah juga adalah kader yang diusung PDI Perjuangan.
“Artinya 55% lebih kepala daerah di Jatim ini berasal dari PDI Perjuangan.
Ini potensi yang luar biasa untuk mengubah kebijakan dan kita harapkan masukan Bapak-Ibu sekalian hari ini menjadi pegangan untuk mengubah kebijakan di Jawa Timur menjadi lebih baik,” harapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan RedTalks juga merupakan bukti sinergi kuat antara partai politik dengan media yang diharapkan mampu membawa perubahan yang lebih baik di Jawa Timur.
“Dan yang terakhir Bapak-Ibu, acara ini bukti sinergi yang profesional antara partai politik dengan media. Karena mungkin saat ini kebetulan kami yang menyelenggarakan acara ini, Tribun Jatim Network, Harian Surya, dan Kompas Gramedia. Tetapi hasil diskusi ini akan ditayangkan puluhan media mainstream, baik di Jawa Timur maupun di nasional. Sehingga akan semangat kita untuk menjadi perubahan yang lebih baik di Jawa Timur akan kita harapkan,” pungkasnya.
Reporter : Rovallgio
