Ini Alasan Dedi Mulyadi Rekomendasikan Pecat Kepsek SMA 6 Depok
BANDUNG, NAWACITA.co – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buka suara soal pemecatan Kepala Sekolah (Kepsek) SMA 6 Depok.
Dedi menyebut, pemecatan terhadap Kepsek SMA 6 Depok dikarenakan pihak sekolah melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh PJ Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin terkait Pelarangan Study Tour Sekolah Di Jawa Barat.
“Jadi hari ini bukan hanya SMA 6 aja, tapi seluruh SMA-SMA yang kemarin memberangkatkan siswa-siswanya keluar Provinsi Jawa Barat Untuk study tour hari ini kita nonaktifkan dulu semua,” ujar Dedi kepada awak media saat tiba di DPRD Jawa Barat untuk Sertijab, Jumat (21/02/2025).
Terlebih dirinya telah mengeluarkan wacana kebijakan untuk melarang adanya Study Tour sekolah dengan alasan kegiatan itu memungut biaya yang besar dari siswa maupun orang tua siswa.
Aturan tersebut sudah diterbitkan dari tahun 2024 setelah adanya insiden kecelakaan Bus Study Tour sekolah di Ciater Subang.
Baca Juga: Sertijab Hari Ini, Dedi Mulyadi Kenakan Pakaian Serba Putih dengan Peci Hitam
“Kalau sanksi pergi piknik ke luar provinsi sudah jelas melanggar surat edaran yang dibuat oleh Pak Bey, PJ Gubernur yang lama itu ketika terjadi kecelakaan bus anak SMK Depok di Ciater,” imbuhnya.
Dedi menyampaikan bahwa Kepala Sekolah SMA 6 Depok sudah menandatangani surat penonaktifan sementara sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan.
Surat pemberhentian tersebut dikeluarkan langsung oleh Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“SMA 6 kan gini SMA 6 kewenangan pemberhentian atau penonaktifan Itu kan kewenangan dari Kepala Dinas Pendidikan. Kemarin berdasarkan keterangan dari Sekda kemarin sudah menandatangani surat penonaktifan sementara, karena sekolahnya akan diaudit,” kata Dedi.
Baca Juga: Karangan Bunga Hiasi Sertijab Dedi Mulyadi
Selain melakukan pemecatan, Dedi menerangkan bahwa pihaknya akan melakukan audit terhadap SMA 6 Depok untuk mempertimbangkan sanksi lebih lanjut.
“Dan Kepala Dinas Pendidikannya Jadi karena sekolahnya akan diaudit nanti dari audit yang dilakukan oleh Inspektorat nanti kita simpulkan sanksi apa yang akan diberikan,” tambahnya.
Dedi juga akan melakukan identifikasi terhadap semua sekolah di Jawa Barat. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi sekaligus implementasi dari aturan terkait pelarangan Study Tour sesuai Surat Edaran Gubernur yang telah dikeluarkan tahun 2024 lalu.
“Siap Jadi nanti identifikasi sekolah-sekolah yang seluruhnya memberangkatkan pergi ke luar provinsi yang bertentangan dengan edaran gubernur, kami sudah turunkan,” pungkasnya.
Reporter: Niko


