Cegah Gangguan Mental Anak, Pemkot Solo Gelar Roadshow ke Sekolah
Surakarta, Nawacita | Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta Solo gelar roadshow ke sejumlah SMP Negeri di kota tersebut untuk cegah gangguan mental pada anak. Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menyambangi langsung SMP Negeri 11 Surakarta untuk memberikan pesan tentang pentingnya merawat kesehatan mental pada Rabu (18/10/2023).
Pada kesempatan itu, Teguh berpesan kepada anak-anak untuk membangun karakter yang baik di sekolah. Teguh berinteraksi dengan mereka sebelum peserta didik mendapatkan berbagai materi kesehatan mental yang telah disiapkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surakarta.
“Sebagai generasi penerus bangsa, anak-anak sekalian harus menggantungkan cita-cita setinggi langit, karena tidak ada kata terlambat untuk mencapai kesuksesan hidup,” ucapnya.
Teguh berpesan, sabar dan terus berjuang adalah kunci utama dalam meraih cita-cita karena tidak ada kesuksesan yang lahir tanpa perjuangan dan kerja keras.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Surakarta Purwanti mengatakan, kegiatan yang diinisiasi oleh DP3AP2KB tersebut merupakan bagian dari pencegahan stunting bagi remaja. Para peserta didik akan mendapatkan materi dari psikolog dan DP3AP2KB Kota Surakarta. Kegiatan tersebut digelar selama dua minggu mulai 16 hingga 27 Oktober mendatang.
“Kegiatan ini tengah digalakkan pemerintah kota guna mewujudkan Indonesia emas 2045. Untuk mewujudkan Indonesia emas dalam mencetak generasi berpotensi, tidak hanya dilakukan dengan menyiapkan siswa dari sisi kemampuan akademik, tetapi juga diawali dari kesehatan lingkungan dan mental,” terang Purwanti.
Baca Juga: Perwosi Jateng Juara Harapan 2 Lomba Senam Kreasi Piala Ibu Negara RI 2023
Purwanti menambahkan, hal yang harus dicapai pertama kali yaitu keluarga sehat bahagia. Selanjutnya, diperlukan pendidikan yang mampu membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan siswa sesuai dengan tujuan merdeka belajar.
“Kemudian, lingkungan yang bersih dalam arti tidak hanya dari lingkungan (fisik) saja tetapi justru bersih untuk melihat karakter dan mental anak-anak dibangun bersama mulai dari keluarga hingga sekolah,” tutupnya. jtgprv