Lampung | Nawacita – Para muktamirin dan panitia Muktamar 34 NU di Lampung tidak tidur alias melek’an. Prosesi pemilihan sejak tadi malam 23/12/2021 masih berlangsung hingga pagi ini 24/12/2021 non stop.
Pukul 06.15 WIB Jumat 24/12/2021, Perhitungan calon ketua PBNU periode 2021-2026 pada putaran pertama telah selesai. Dua nama telah ditetapkan setelah memenuhi syarat mendapat dukungan sekurang-kurangnya 99 suara Muktamirin atau peserta Muktamar.
Mereka adalah petahana KH Said Aqil Siroj dengan perolehan 203 suara dan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf dengan perolehan 327 suara.
Dihadapan Muktamirin, keduanya diminta menyampaikan sikap kesiapan untuk menjadi calon ketua umum.
“Saya menyatakan bersedia menjadi calon ketua umum 2021-2026,” kata KH Yahya Cholil Staquf.
Sementara KH Said Aqil Siroj mengaku, bersedia menjadi calon ketum PBNU. Ia juga mengatakan dalam kompetisi pasti ada menang dan kalah yang keduanya harus diterima dengan ridho.
“Dengan ini dan menghargai suara Muktamirin saya bersedia menjadi menjadi calon ketua umum,” kata Said Aqil.
“Dalam kompetisi ada menang dan kalah, apapun hasilnya kita terima dengan ridho, yang penting dilanjutkan,” sambungnya.
Untuk mekanisme alur pemilihan ketua umum yang dijelaskan Ketua Steering Committee Muktamar NU, Muhammad Nuh, maka kedua nama tersebut dipersilahkan bermusyawarah untuk mencari mufakat siapa yang akan maju sebagai calon ketua umum.
Jika mufakat tidak tercapai, maka dua nama tersebut akan diajukan kepada Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar untuk mendapatkan persetujuan sebagai calon ketua umum.
Jika kondisi calon ketua umum lebih dari satu, maka pemilihan akan dilanjutkan dengan mekanisme voting oleh Muktamirin atau peserta Muktamar.
Adapun hasil penghitungan suara penjaringan bakal calon ketua umum PBNU seperti berikut:
KH Yahya Cholil Staquf: 327 suara
KH Said Aqil Siroj: 203 suara
KH As’ad Said Ali: 17 suara
KH Marzuki Mustamar: 2 suara
Ramadan Buayo: 1 suara
Abstain: 1 suara
Batal: 1 suara
Total suara: 552 suara atau berkurang 6 suara dari total 558 Muktamirin yang yang menggunakan hak suara.
Penulis: Alma Fikhasari
