Jakarta, Nawacita – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dikabarkan sudah meminta maaf melalui aplikasi pesan WhatsApp (WA) kepada Istri Gubernur Gorontalo Idah Syaidah yang juga merupakan Anggota Komisi VIII DPR RI. Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial Harry Hikmat.
Permintaan maaf itu, kata Harry buntut dari Mensos Risma memarahi salah satu pendamping penerima bantuan program harapan keluarga (PKH) di Gorontalo.
“Ibu (Risma) udah minta maaf ke Ibu Idah, anggota Komisi VIII, bu Idah mungkin forward WA ke pak Gubernur, dan pak Gubernur langsung meminta maaf juga ke Ibu Risma karena ini masalah miskom,” kata Harry, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Senin (4/10/2021).
Lebih lanjut, Harry menjelaskan insiden Mensos Risma marah-marah karena kekeliruan yang terjadi saat rapat kerja penyaluran bantuan sosial (bansos) di Gorontalo.
Berawal dari pendamping PKH yang diketahui bernama Fajar Sidiq Napu, menyampaikan ada 26 nama penerima bansos PKH yang dicoret dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial.
Namun, setelah ditelusuri data 26 orang tersebut, ternyata masih terdata dalam sistem bansos PKH, hanya saja penyaluran bansosnya belum terealisasi.
“Jadi ada 26 KPM, miskomnya di situ, jadi disebut sudah dicoret, sebetulnya bukan dicoret tapi belum cair, ada kekeliruan di pendampingnya. Tapi sudah diklarifikasi dan juga sudah minta maaf,” jelasnya.
Perihal perilaku yang dilakukan Risma pada pendaming PKH, Harry menilai sangat wajar karena adanya perbedaan data bansos dalam rapat tersebut.
“Iya wajar lah komunikasi seperti itu, itu namanya komunikasi publik, kan ibu sangat terbuka. Jadi miss komunikasi karena waktu Ibu (Risma) memimpin rapat itu kan sangat ketat, banyak aspek yang dibahas,” imbuhnya.
Penulis: Alma Fikhasari
