Fokus Armuzna! PPIH Surabaya Ingatkan Jemaah Soal Transportasi dan Fisik
Surabaya, Nawacita.co – Masa pemberangkatan jemaah haji gelombang kedua dari Embarkasi Surabaya kian mendekati akhir. Kloter terakhir dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada Sabtu, 31 Mei 2025 pukul 02.10 WIB. Menjelang momen penting dalam rangkaian ibadah haji, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya memberikan imbauan penting bagi para jemaah.
Pelaksana Harian Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, dalam wawancara Minggu (25/5/2025), menyoroti keunggulan dan tantangan yang dihadapi jemaah gelombang kedua. Salah satu keunggulan mereka, menurutnya, adalah kondisi fisik yang masih bugar karena jarak waktu keberangkatan dari rumah ke puncak ibadah (Armuzna) lebih singkat.
“Jemaah yang baru tiba masih memiliki stamina yang baik, ini menjadi modal penting saat menghadapi ibadah Armuzna yang cukup menguras tenaga,” ujarnya.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah berhentinya layanan Bus Sholawat tiga hari menjelang Armuzna, yakni saat jemaah baru tiba dan masih dalam proses adaptasi.
Baca Juga: Ratusan Jemaah Haji asal NTT Berangkat dari Embarkasi Surabaya
“Di saat jemaah baru datang dan harus melaksanakan umrah, mereka harus menghadapi kondisi transportasi yang berhenti sementara. Hal ini berpotensi menimbulkan kebingungan dan kelelahan,” jelas Sugiyo.
Menyikapi hal ini, Sugiyo mengimbau para jemaah untuk tidak memaksakan diri beribadah ke Masjidil Haram jika tidak ada Bus Sholawat yang tersedia. Ia menegaskan bahwa beribadah di sekitar maktab pun memiliki pahala yang setara, terutama jika niat dan keikhlasan tetap terjaga.
“Jangan sampai keinginan besar untuk beribadah justru membuat fisik drop menjelang Armuzna. Fokus utama haji adalah wukuf di Arafah. Itu yang harus dijaga betul,” tegasnya.
Ia pun mengingatkan kembali pentingnya momentum 9 Dzulhijjah—saat wukuf dilaksanakan—yang merupakan inti dari ibadah haji.
“Kalau tidak wukuf, hajinya tidak sah. Maka kesehatan, baik fisik maupun mental, harus menjadi prioritas,” pesan Sugiyo penuh harap.
Reporter: Alus


