KDM Klarifikasi Soal Pernyataannya Bakal Bagi 10 Juta Per KK Jika Jadi Gubernur DKI Jakarta
Bandung, Nawacita – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa dengan KDM memberikan klarifikasi soal pernyataan dirinya yang cukup kontroversi tentang anggaran DKI Jakarta. Pernyataan itu ia lontarkan saat berpidato dalam Agenda Pembukaan Munas Asosiasi DPRD Provinsi se-Indonesia (ADPSI) di Gedung Sate Bandung, Selasa (6/5/2025).
Dalam pidatonya, Dedi Mulyadi menyebut bahwa dirinya akan membagikan anggaran DKI Jakarta kepada setiap kepala keluarga dengan nominal Rp 10 juta. Hal itu bakal dilakukan Dedi jika dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sontak pernyataan tersebut viral di media sosial dan menuai banyak kritik serta sorotan dari banyak pihak.
Menanggapi pernyataan kontroversinya itu, KDM menjelaskan bahwa pernyataan itu bermula saat dirinya menerangkan terkait anggaran di tiga daerah yaitu Jawa Barat, Kalimantan Timur dan DKI Jakarta. Awalnya ia menyebut bahwa penduduk Jawa Barat berjumlah sekitar 50 juta jiwa dengan anggaran Rp 29 triliun.
“Jadi gini saya itu menjelaskan tentang anggaran Jawa Barat itu kan penduduknya 50 juta lebih anggarannya 29 triliun ya kan,” jelas Dedi saat dikonfirmasi di Bale Pakuan Bandung Jawa Barat, Jumat (16/5/2025) petang.
Kemudian ia bercerita terkiat anggaran Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 20 triliun namun penduduknya hanya berjumlah dua juta jiwa. Hal itu ia ketahui saat dirinya bertemu dengan Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud di kediamannya di Lembur Pakuan, Subang Jawa Barat beberapa waktu lalu.
“Saya bercerita Gubernur Kaltim juga yang pertama, Gubernur Kaltim anggaranya 20 triliun. Penduduknya berapa? Kata Gubernur Kaltim penduduknya 2 juta kalau nggak salah. Itu 2 juta, Saya bilang itu 1 juta dikasih 5 juta aja bisa dikasih dibagi uang. Kan gitu loh,” tambah dia.
Terakhir ia menyinggung Provinsi DKI Jakarta dimana jumlah penduduknya hanya 10 Juta Jiwa namun anggaran yang dimiliki sebesar Rp 90 triliun. Dedi mengungkap bahwa saat itu dirinya hanya mengandai-andai saat membandingkan jumlah anggaran serta jumlah penduduk dari ketiadaan provinsi itu.
“Nah kemudian di DKI penduduknya berapa? Di bawah 10 juta. Kemudian berapa anggarannya? 90 triliun. Saya kan ngomongnya andai kata saya Gubernur gitu saya bagiin itu 10 juta per KK. Kan masalahnya apa?,” ungkap Dedi.
Disinggung terkait adanya kritikan dari Pemprov DKI Jakarta, Dedi mengatakan bahwa dirinya legowo dan tidak ambil pusing dengan hal tersebut. Menurut Dedi kritik itu merupakan hasil yang bagus bagi kemajuan seseorang ataupun wilayah.
“Ya nggak apa-apa, terima kasih. Kan setiap orang boleh dikritik. Masa jadi politisi nggak boleh dikritik. Ya terima kasih, Kritik itu kan bagian untuk menyempurnakan dari seluruh apa yang kita lakukan. Kalau nggak dikritik, kita tidak akan pernah ada kemajuan,” pungkas dia.
Reporter: Niko


