Jubir Kantor Komunikasi Presiden Tanggapi Maraknya Kasus Keracunan MBG di Jabar
Bandung, Nawacita – Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden, Adira Irawati angkat bicara soal maraknya kasus keracunan akibat makanan program Makan Bergizi Gratis atau MBG di Jawa Barat.
Diketahui sebelumnya beberapa kasus keracunan akibat makanan MBG banyak terjadi di beberapa kabupaten di Jawa Barat seperti Cianjur, Tasikmalaya dan terakhir di Kota Bandung yang menimpa 342 siswa SMPN 35 Kota Bandung pada 30 April 2025 lalu.
Adita menyebut bahwa pihaknya memohon maaf atas kejadian tersebut. Ia memastikan bahwa negara akan melakukan berbagai perbaikan dan evaluasi terkait beberapa kasus tersebut.
“Yang pertama, pemerintah sudah menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini. Menteri Sekretariat Negara juga langsung menyampaikan hal tersebut, disertai komitmen kuat untuk melakukan perbaikan, terutama dalam hal pengawasan,” ujar Adita, kepada awak media saat meninjau SPPG Arcamanik di Lapas Sukamiskin Bandung, Kamis (15/5/2025).
Ia menjelaskan, sebenarnya pelaksanaan MBG itu telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program ini. Akan tetapi, pemerintah tetap membuka ruang evaluasi guna mengetahui bagian mana yang perlu diperbaiki.
Menurut Adira, hal fundamental yang menjadi bahan evaluasi dalam Program tersebut adalah soal pengiriman makanan.
“Semua kejadian yang terjadi di berbagai kota menjadi masukan penting. Salah satu aspek yang dievaluasi adalah soal waktu pengiriman makanan, yang diupayakan agar tidak terlalu lama untuk menghindari risiko kontaminasi,” jelasnya.

Selain waktu pengiriman, pemilihan bahan makanan juga menjadi sorotan. Menurut Adita, semua prosedur sudah dirancang untuk memastikan keamanan makanan, namun peningkatan pengawasan kini menjadi prioritas utama.
Dari hasil evaluasi awal, beberapa mitra pelaksana program yang tidak mematuhi prosedur sudah tidak lagi diajak bekerja sama.
“Ada beberapa mitra yang langsung diputus kerja samanya karena tidak mengikuti prosedur yang telah ditetapkan,” ungkap Adita.
Ia juga meminta agar masyarakat untuk turut berperan aktif dalam pengawasan. Pemerintah telah menyediakan platform pelaporan yang dapat digunakan masyarakat untuk menyampaikan masukan terkait pelaksanaan di lapangan.
“Kami mohon bantuan dari seluruh unsur masyarakat untuk ikut mengawal program ini. Masukan yang diberikan akan menjadi bahan perbaikan bagi Badan Gizi Nasional (BGN), kementerian/lembaga terkait, dan juga pemerintah daerah,” tandas dia.
Ia memastikan pemerintah terus melakukan evaluasi untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Salah satu fokus pembenahan adalah pengawasan dan pemilihan mitra kerja, termasuk di antaranya lembaga pemasyarakatan seperti Sukamiskin.
“Kita harapkan dengan perbaikan yang berkelanjutan dan pengawasan ketat, kejadian-kejadian yang tidak diharapkan bisa kita hindari. Ini bagian dari upaya bersama untuk mewujudkan cita-cita MBG dalam menyongsong Indonesia Emas,” pungkas dia.
Baca Juga: Wali Kota Farhan Tanggapi Kasus Keracunan MBG di SMPN 35 Kota Bandung
Sementara itu, Wakil Walikota Bandung, Erwin menyebut bahwa pihaknya akan terus mendukung program prioritas nasional ini. Termasuk pengawasan dari Dinas Kesehatan terhadap kualitas bahan makanan di SPPG untuk program MBG, mengingat kasus keracunan di Kota Bandung beberapa waktu lalu diduga akibat bahan makanan yang terkontaminasi.
“Tentunya kami di Kota Bandung, Kota Bandung mensupport sekali kita ini. Apapun yang diperlukan untuk program MBG ini, kami akan support habis tentunya semuanya, apapun ya. Baik apapun yang diminta, kami harus langsung buat seperti itu,” ujar Erwin.
Selain itu, ia juga memastikan bakal mengontrol pihak ketiga sebagai pemasok makanan MBG di Kota Bandung. Hal itu untuk memastikan pihak ketiga mematuhi prosedural yang ditentukan dalam pengolahan makanan MBG.
“Mungkin dari Pemkot juga kita, Dinas Kesehatan, sekarang ini mungkin turun, Pak, Dinas Kesehatan, termasuk Puskesmas, yang terdekat ada di Pemkot juga, akan mengontrol semua bahan, produk semua,” imbuh dia.
“Kami juga akan menginstruksi juga, Pak, menginterview para pelaksana dari MBG ini, karena kan mungkin banyak juga ya, beberapa pihak ketiga, Pak. Pihak ketiga ini perlu kita kontrol juga, Pak, di barang-barangnya seperti itu. Dari jenis makanan, ada luar sana, kita perlindungan semuanya. Dinas pendidikan juga, kontrol semua kita, Pak,” pungkas dia.
Reporter: Niko


