Kementerian PKP Bakal Siapkan Rumah Subsidi Khusus Bagi Wartawan, Supir hingga ART

Bandung, Nawacita – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bakal menyiapkan rumah subsidi khusus untuk wartawan atau jurnalis, para supir hingga para asisten rumah tangga di Indonesia.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait kepada awak media dalam kunjungannya ke Kota Bandung pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Kunjungan tersebut ke Kota Bandung guna meluncurkan Program “Bebenah Kampung” sebagai bentuk pemberian bantuan RTLH atau Rumah Tidak Layak Huni terhadap 500 rumah masyarakat miskin di Kota Bandung Jawa Barat.

Maruarar menyebut, ia akan memulai program rumah subsidi bagi wartawan dan lain-lainnya dua hari mendatang. Hal itu dilakukan dengan cara simbolis pemberian kunci rumah subsidi kepada perwakilan wartawan.

“Nanti wartawan juga dua hari lagi, saya sama Ibu Meutia akan menyerahkan kunci langsung kepada wartawan, ya secara bertahap,” ungkap Maruarar kepada awak media, Sabtu (3/5/2025) petang.

Selain kepada wartawan, Maruarar menerangkan bahwa Kementerian PKP juga memberikan rumah subsidi kepada para buruh, buruh migran, bidan, perawat, petani, nelayan, supir hingga ART di Indonesia.

“Kita sudah kepada buruh dua hari lalu, kemudian kepada bidan, perawat, kemudian kepada guru dan segera wartawan hari Selasa, hari Kamis kami kepada buruh migran. Habis itu kita lanjutkan bahkan ART pun kami siapkan. Di luar itu nelana dan petani, supir-supir,” imbuh dia.

Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Rumah Subsidi untuk Wartawan

Hal itu dilakukan sebagai bentuk Program Perumahan dan Kawasan Permukiman bagi rakyat kecil. Program tersebut juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk membuat berbagai program yang pro rakyat.

Nantinya, program rumah subsidi khusus wartawan hingga asisten rumah tangga itu akan didukung juga dengan Bea Peroleh Hak Atas Tanah dan Bangunan atau BPHTB serta izin Persetujuan Bangunan dan Gedung atau PBG yang digratiskan oleh kepala daerah.

“Supaya apa? Wong cilik, rakyat kecil mendapatkan kebaikan dan negara, negara itu hadir. Lewat apa? Rumah subsidi dan kebijakan tadi PBH BPHTB yang gratis, itu khusus buat rakyat kecil ya, tapi menunggu perkadanya (Peraturan Kepala Daerah),” kata Maruarar.

Ia juga menekankan kepada seluruh kepala daerah agar segera menggratiskan biaya BPHTB serta PBG di setiap daerahnya. Hal itu guna mendukung program RTLH serta Rumah Subsidi bagi rakyat kecil yang akan diluncurkan Kementerian PKP kedepannya.

“Ada kepala daerah yang belum mengeluarkan, kita himbau keluarkan. Seperti Pak Farhan, dia dengan arahan pembinaan Pak Gubernur, itu di Jawa Barat bagus kali. Kenapa? Kepala daerahnya di Jawa Barat rata rata sudah mengeluarkan,” pungkas dia. (niko)