Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJATIMMomen Josiah Michael Kejar Bus Trans Semanggi yang Ugal-ugalan di Jalanan Surabaya

Momen Josiah Michael Kejar Bus Trans Semanggi yang Ugal-ugalan di Jalanan Surabaya

Surabaya, Nawacita – Anggota Komisi C DPRD Surabaya dari Fraksi PSI, Josiah Michael, geram setelah memergoki langsung aksi ugal-ugalan salah satu bus Trans Semanggi di rute Unesa-ITS Surabaya, Kamis (20/2/2025).

Bus tersebut tidak hanya melanggar aturan lalu lintas, tetapi juga membahayakan keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.

Kejadian bermula ketika bus Trans Semanggi berhenti di halte Jalan Adityawarman, tepatnya di depan Park & Ride. Namun, tanpa menyalakan lampu sein, bus tersebut tiba-tiba menyelonong ke kanan masuk ke lajur dua.

- Advertisement -

Tak lama setelah lampu hijau menyala, bus langsung kembali memotong ke kiri dan memepet kendaraan lain.

“Tadi saya lihat sendiri, bus ini seenaknya saja di jalan. Dari lajur satu yang seharusnya untuk belok kiri, malah nyelonong lurus,” kata Josiah Michael yang juga Ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya.

Tak hanya itu, ulah sopir bus semakin berbahaya saat di perempatan Kutai-Diponegoro. Bus nekat menerobos lampu merah dari lajur kiri yang seharusnya hanya untuk belok.

Melihat tindakan berbahaya tersebut, Josiah Michael langsung mengejar dan menegur sopir bus agar lebih berhati-hati dalam berkendara.

Baca Juga: Tarif Wira-Wiri, Suroboyo Bus hingga Parkir Rp79 di HUT ke-79 RI

Saat ditegur, sopir bus berdalih bahwa lampu lalu lintas sudah hijau. Namun, Josiah Michael menegaskan bahwa cara berkendara seperti itu sangat membahayakan.

Menanggapi kejadian ini, ia menilai bahwa masalah tersebut bukan hanya soal kelalaian individu, tetapi juga menyangkut kinerja operator yang mengelola layanan bus tersebut.

“Kalau cara nyetir bus seperti ini, tentu membahayakan masyarakat Kota Surabaya. Harus dievaluasi ini,” tegas Josiah.

Ia juga mengingatkan bahwa sistem kerja bus Trans Semanggi dan Bus Suroboyo menggunakan skema buy the service, yang berarti pengemudi tidak perlu mengejar setoran seperti angkutan konvensional. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi pengemudi untuk ugal-ugalan di jalan.

“Kalau hanya satu atau dua pengemudi yang seperti ini, mungkin bisa dikategorikan sebagai oknum. Tapi kalau sudah banyak laporan dari masyarakat, berarti operatornya memang tidak becus,” paparnya.

Josiah Michael memastikan bahwa pihaknya akan memanggil operator bus minggu depan untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Ia juga mengingatkan agar kejadian fatal seperti kecelakaan di Terminal Joyoboyo tidak terulang kembali.

“Kita akan panggil operatornya minggu depan untuk evaluasi. Jangan sampai ada korban jiwa lagi seperti yang terjadi di Joyoboyo. Kalau perlu, operatornya kita ganti,” tegasnya.

Dengan semakin banyaknya keluhan dari masyarakat, DPRD Surabaya berencana untuk menekan pemerintah kota dan operator bus agar meningkatkan kualitas layanan.

Keselamatan dan kenyamanan penumpang harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar mengejar target operasional.

Reporter : Deni

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru