Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPTechnologyGakeslab Jatim Gelar Pelatihan CDAKB: Tingkatkan Pemahaman dalam Distribusi Alkes

Gakeslab Jatim Gelar Pelatihan CDAKB: Tingkatkan Pemahaman dalam Distribusi Alkes

Surabaya, Nawacita – Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium Indonesia (Gakeslab) Jawa Timur menggelar Pelatihan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) pada tanggal 20 hingga 21 Februari 2025 di Hotel Santika, Surabaya.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman serta penerapan standar distribusi alat kesehatan sesuai regulasi Kementerian Kesehatan RI.

Pelatihan ini dihadiri oleh Dra. Eka Purnamasari, Apt., M.K.M. (Direktur Pengawasan Alkes & PKRT, Kemenkes RI), Mohamad Yoto, SKM, M.Kes. (Sekretaris Dinkes Jatim), Diar Kusuma Putra, S.E., MHP. (mewakili Ketua KADIN Jatim), serta Agus Staf Hartanto, M.M. (Ketua Gakeslab Jatim). Ketua panitia pelatihan, Rara Setya Angtika, S.T., M.Kes. serta para akademis dari Unair Surabaya.

- Advertisement -

Ketua Gakeslab Jatim, Agus Hartanto menyampaikan bahwa pelatihan CDAKB ini diikuti 80 peserta dari berbagai daerah, dan pelatihan Awareness CDAKB, diikuti 100 peserta (75 daring, 25 luring).

“Ada juga Desk Consult CDAKB, sebagai pendampingan perusahaan distribusi dalam pemenuhan sertifikasi. CDAKB merupakan pelatihan wajib bagi Penanggung Jawab Teknis (PJT) guna memperoleh sertifikasi kompetensi untuk distribusi alat kesehatan,” terangnya, Kamis (20/2/2025).

Sedangkan pelatihan Awareness CDAKB memberikan pemahaman umum terkait tata kelola distribusi yang baik, khususnya bagi manajemen perusahaan.

Desk Consult sendiri CDAKB bertujuan untuk membantu perusahaan distribusi dalam percepatan pemenuhan sertifikasi.

“Pelaksanaan ini sudah dilakukan lima kali, di mana setiap pelatihan ada dua kelas dan kalau pelatihan untuk Wearnes Gakeslab Indonesia juga sering melakukan. Dan untuk Desk Consult CDAKB itu kami sudah melaksanakan ke empat kalinya,” jelas Agus.

“Dalam pelatihan ini, turut hadir beberapa dosen senior agar bisa memahami tentang tata kelola serta tata laksana cara distribusi yang baik, dan ini nantinya akan dijadikan kurikulum di dalam pengajaran mata kuliah,” tambahnya.

Dr Riries Rulaningtyas, Kordinator Program Studi S1 Teknik Bio Medis mengatakan bahwa pihaknya mengikuti pelatihan sertifikasi CDAKB ini supaya lebih memahami cara distribusi alkes.

“Ini tadi diundang pihak Gakeslab Jatim untuk mengikuti serangkaian pelatihan dalam rangka supaya memahami kira-kira kompetensi yang dibutuhkan oleh para lulusan dari prodi bio medis. Oleh karena itu kami di sini sadar bahwa ternyata kompetensi dari cara distribusi alkes sangat dibutuhkan oleh para lulusan S1 Teknik Biomedis,” ungkapnya.

Riries pun berharap dengan mengikuti pelatihan ini, ia dapat memahami materi apa saja yang dipelajari, dan tentunya akan berupaya untuk memenuhi materi di kurikulumnya.

“Sehingga tentunya, para alumni kami nantinya benar siap terjun dalam kerja sesuai apa yang dibutuhkan oleh stakeholder atau mitra industri dialat kesehatan,” jelasnya.

Sementara Ketua Departemen Teknik FT MM, Prof. Dr Prihartini Widiyanti menyampaikan bahwa prodi S1 dan S2 Teknik Biomedis ada tiga minatan tiga pilar yaitu Instrumentasi medis yang sifatnya Hardware.

Kemudian ada komputasi Biomedis yang sifatnya software dan juga ada by material isu engenering aktivitas organ.

“Saya sendiri sebagai seorang klinisi dokter gigi sehingga memang di dalam menghasilkan suatu prodak kesehatan seperti biomaterial, kita harus tahu bagaimana mengawal kualitas yang ada dari setiap produk itu,” katanya.

“Sehingga cara pendistribusian juga menjadi penting dan merupakan mata rantai serta standar mutu dari setiap prodak kesehatan, baik itu biomaterial atau instrumentasi media. Dan pelatihan ini sangat penting terutama bagi yang pendidik untuk bisa formalisasikan dalam kurikulum kami,” tambah Prihartini.

Reporter : Deni

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru