Tuesday, December 23, 2025
HomeNasionalMakna di Balik Aksi Demo Mahasiswa Bertagar Indonesia Gelap

Makna di Balik Aksi Demo Mahasiswa Bertagar Indonesia Gelap

Tagar Indonesia Gelap 

Nawacita.co – Tagar Indonesia Gelap menjadi trending topik di media sosial (medsos), khususnya di platform X (Twitter).

Tagar ini ramai diperbincangkan sejak kemarin hingga sekarang, Selasa (18/2/2025).

- Advertisement -

Lalu, apa makna di balik tagar Indonesia Gelap ini?

Indonesia Gelap sendiri adalah sebuah slogan yang digunakan oleh netizen untuk menyoroti permasalahan dalam pemerintahan era Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.

Tagar ini semakin viral seiring dengan aksi para mahasiswa yang digelar kemarin, Senin, 17 Februari 2025.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus di Indonesia mengadakan demonstrasi dengan tajuk Indonesia Gelap.

Dalam hal ini mereka menuntut pertanggungjawaban atas berbagai kebijakan pemerintahan Prabowo yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.

Baca Juga: Ricuh Usai Demo di DPRD Jatim, Lima Mahasiswa Diduga Diamankan Pihak Kepolisian

Koordinator BEM Seluruh Indonesia, Satria Naufal menjelaskan bahwa Indonesia Gelap ini dimaknai sebagai ketakutan warga Indonesia terhadap nasib masa depan bangsa.

Menurutnya, masyarakat sering kali dibayangi oleh isu dan kebijakan yang tidak mendukung kepentingan rakyat.

“Aksi demo ini seharusnya menjadi pengingat bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan,” jelasnya.

Dilansir dari @bemsi.official, aksi demo ini dilakukan serentak di berbagai daerah di Indonesia.

Mulai dari Jakarta, Bandung, Lampung, Surabaya, hingga Bali.

Di Jakarta, aksi ini digelar di sekitar wilayah Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Sejumlah tuntutan yang dibawa dalam aksi bertajuk Indonesia Gelap ini adalah efisiensi Kabinet Merah Putih secara struktural dan teknis, tolak revisi UU TNI, Polri, Kejaksaan, hingga evaluasi total pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sementara di Surabaya, para mahasiswa juga menggelar demo, kemarin.

Demo itu dilakukan di depan Kantor DPRD Jatim. Sayangnya, para mahasiswa tidak ditemui oleh ketua DPRD.

Baca Juga: Benarkah? Demo Mahasiswa Ditunggangi Unsur Politik, Simak Kronologinya

Demo itu kemudian berujung ricuh. Mulai membakar ban, menerobos kawan berduri, hingga melempar botol.

“Kami menuntut bapak ibu dewan di DPRD Jawa Timur, terutama Ketua DPRD untuk memenuhi tuntutan kami. Tapi kenapa Ketua DPRD tidak berani menemui kami. Bagaimana ini sebagai wakil rakyat, malah menghilang,” tegas Presiden BEM Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Aulia Thaariq Akbar, Senin (17/2/2025).

Mahasiswa yang akrab sapa Thaariq ini menyebut bahwa mereka membawa 10 poin tuntutan yang harus dipenuhi oleh Ketua DPRD Jawa Timur.

Salah satu tuntutan utama mahasiswa adalah menolak pemangkasan anggaran pendidikan yang dikhawatirkan akan berdampak pada kenaikan biaya kuliah di perguruan tinggi.

“Kami yakin ketika ada efisiensi anggaran di pendidikan kita, maka yang terancam adalah biaya kuliah kami, biaya kuliah teman-teman dan kawan-kawan yang hendak menempuh pendidikan perguruan tinggi,” jelasnya.

Selain itu, mahasiswa juga menyoroti pemangkasan anggaran sektor kesehatan yang dinilai membahayakan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.

Mereka juga mengecam maraknya dwi fungsi TNI di sektor-sektor jabatan sipil yang dianggap mengkhianati semangat reformasi.

“Kami juga turut menyoroti multifungsi TNI yang mulai masuk di sektor-sektor jabatan sipil, yang itu mengancam cita-cita reformasi yang dulu sudah kita perjuangkan. Seharusnya ia TNI fokus di bidang pertahanan dan keamanan,” tandas Thaariq.***

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru