Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMRicuh Usai Demo di DPRD Jatim, Lima Mahasiswa Diduga Diamankan Pihak Kepolisian

Ricuh Usai Demo di DPRD Jatim, Lima Mahasiswa Diduga Diamankan Pihak Kepolisian

Ricuh Usai Demo di DPRD Jatim, Lima Mahasiswa Diduga Diamankan Pihak Kepolisian

Surabaya, Nawacita | Aksi demonstrasi #IndonesiaGelap yang dilakukan ribuan mahasiswa di depan gedung DPRD Jawa Timur menuai aksi kontroversi. Pihak kepolisian diduga melakukan aksi pengamanan terhadap beberapa peserta unjuk rasa.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga (BEM UNAIR) Aulia Thaariq Akbar menyebut kurang lebih terdapat lima mahasiswa yang diamankan oleh pihak kepolisian.

“Ada sekitar lima dan kami melihat sendiri, bahwa teman kami lima orang itu dibawa oleh anggota (kepolisian) ke dalam (Gedung DPRD),” ucap Atta sapaan akrabnya.

- Advertisement -

Aksi sempat memanas ketika pihak mahasiswa yang menuntut Ketua DPRD untuk menghubungi secara langsung Presiden Prabowo ataupun Mayor Teddy yang menjabat Sekretaris Kabinet dan Puan Maharani selaku ketua DPR RI.

Para mahasiswa pun melakukan aksi menerobos kawat duri yang telah dipasang pihak kepolisian sehingga akhirnya pihak Polrestabes Surabaya menembakkan Water Cannon ke arah demonstran.

Atta pun menerangkan bahwa telah terjadi kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.

“Mereka juga melakukan tindakan-tindakan kekerasan,” ujarnya.

Aksi Demo di Depan DPRD Jatim (Foto : Gio/Nawacita)

Pada kesempatan tersebut Atta pun menyampaikan bahwa aksi demo tersebut merupakan respon dari keresahan masyarakat atas kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Kami muak melihat hak-hak rakyat dirampas atas nama efisiensi, sementara kepentingan elite terus diutamakan,” katanya.

Bagi mahasiswa yang melakukan aksi demo, kebijakan yang diambil oleh pemerintah Prabowo-Gibran dinilai telah mencederai kepentingan rakyat kecil.

“Sudah terlalu banyak kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat, oleh karenanya keresahan masyarakat mulai tak terbendung,” terangnya.

Ia juga menjelaskan bahwa efisiensi terhadap sektor pendidikan dan kesehatan merupakan bukti tidak mumpuninya Prabowo-Gibran dalam menjalankan pemerintahan.

“Secara garis besar ialah karena efisiensi terhadap sistem pendidikan dan kesehatan, karena kami merasa dua poin itu sangat penting dan merupakan kebutuhan primer. Apalagi pendidikan adalah investasi masa depan bangsa ini. Itulah memicu teman-teman mahasiswa se Jawa Timur,” ungkapnya.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa di DPRD Jatim Berakhir Ricuh, Begini Tanggapan Pihak Kepolisian

“Karena kami yakin ketika terjadi efisiensi anggaran pendidikan maka yang terancam adalah biaya kuliah kami dan teman-teman yang ingin meraih atau menempuh perguruan tinggi justru akan semakin pudar, dan sulit,” imbuhnya.

Tidak hanya masalah efisiensi anggaran, para pendemo pun juga menyoroti masalah multifungsi jabatan TNI yang kini dianggap mulai masuk ke sektor sipil.

“Kami menyoroti multifungsi TNI itu sendiri yang mulai masuk ke sektor-sektor jabatan sipil, yang dimana seharusnya itu mengancam cita-cita reformasi yang dulu diperjuangkan. Bahwa cukup TNI itu hanya menjadi bagian keamanan dan pertahanan,” tuturnya.

Selain itu para mahasiswa juga menyoroti berbagai permasalahan lain seperti adana proyek strategis nasional dan juga menuntut agar DPRD Jawa Timur mampu menyalurkan aspirasi demontran langsung ke pemerintah pusat. Hal itu dianggap penting agar berbagai aspirasi bisa langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah.

“Selain itu kami menyoroti tentang adanya proyek strategis nasional di Surabaya, yaitu Surabaya Waterfront Land serta ada HGB yang ada di Jawa Timur. Oleh karena itu kami menuntut bapak, ibu DPRD, khususnya Ketua DPRD Jawa Timur untuk menemui kami dan menyalurkan aspirasi kami langsung ke pusat,” pungkasnya.

Reporter : Gio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru