Rektor UNAIR: ‘Keteledoran’ Sekolah dalam Input Data SNBP Harus Jadi Pelajaran
Surabaya, Nawacita – Tanggapan Rektor Universitas Airlangga, Mohammad Nasih mengenai kasus beberapa sekolah di Indonesia mengalami keterlambatan input data siswa-siswi mereka. Input data tersebut meliputi jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Hal tersebut diungkapnya adalah sebuah keteledoran dari pihak Sekolah yang fatal, karena jadwal yang telah disosialisasikan oleh pihak pemerintah kepada seluruh SMA/SMK yang ada di Indonesia.
“Karena faktor sosial media yang menyebarkan informasi begitu cepat pula, sehingga keteledoran tersebur menjadi viral. Dan ternyata beberapa sekolah juga melakukan kesalahan yang sama, kejadian tersebut menjadi terlihat,” tuturnya.
Karena kejadian tersebut viral semua menjadi mudah mengadu ke pihak Menteri Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, dari DPR, hingga Presiden. “Kabarnya juga ini masih menjadi pertimbangan untuk dibuka kembali sistemnya,” ungkap Nasir.
Baca Juga:Â Akademisi UNAIR Berkontribusi Aktif dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan
“Pengaduan tersebut masih dalam proses di Kementerian, dan kita Pihak Perguruan Tinggi masih belum mendapatkan data peserta SNBP,” tambahnya.
Nasih berpendapat, menurutnya kejadian tersebut harus menjadi pembelajaran bagi pihak Sekolah dan sekolah-sekolah yang lain. Agar kelalaian tersebut tidak terulang lagi.
“Nah, keputusan untuk dibuka kembali input data SNBP menimbulkan masalah lain, seperti tidak ada rasa jera. Bisa jadi sekolah yang pernah mengalami keteledoran tersebut tidak melakukan kesalahan lagi. Namun sekolah lain akan berfikiran untuk melakukan input data siswanya mepet waktu, karena nanti bisa dibuka kembali oleh pihak Kementerian,” ucap Nasih.
Oleh sebab itu, dengan kejadian tersebut Nasin menyarankan lebih baik memberikan efek jera kepada pihak Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) yang teledor sebagai contoh kepada Sekolah lain.
Reporter: Alus


