OJK Jatim Perkuat Sinergi untuk Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi
SURABAYA, Nawacita – OJK Jatim Perkuat Sinergi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur menggelar media briefing bertajuk “Penguatan Sinergi untuk Menjaga Stabilitas dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang Berkelanjutan: Transformasi Menuju Indonesia Emas 2045″.
Acara yang dipimpin oleh Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, ini membahas perkembangan sektor jasa keuangan regional serta dukungan terhadap program strategis nasional,
Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari menyampaikan bahwa Perbankan di Jawa Timur mencatat kinerja positif dengan pertumbuhan kredit sebesar 8,04% (yoy) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,73% (yoy) hingga Desember 2024. Rasio permodalan (CAR) mencapai 29,58%, sementara rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terkendali di angka 2,88%.
Di sektor pembiayaan, outstanding pinjaman daring meningkat 30,05% (yoy), sementara pembiayaan modal ventura dan pergadaian swasta masing-masing tumbuh 9,94% dan 43,14% (yoy). Lembaga Keuangan Mikro (LKM) juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 29,45% per Agustus 2024,” ucap Yunita Linda Sari, Jumat, (07/02/2025).
Baca Juga: OJK Blokir 8.500 Rekening Judi Online
OJK Jatim terus memperkuat literasi dan inklusi keuangan melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) serta berbagai inisiatif seperti Kredit Melawan Rentenir, Satu Rekening Satu Pelajar, dan Desa Ekosistem Keuangan Inklusif. OJK juga menggencarkan edukasi keuangan melalui media sosial dan kolaborasi dengan insan pers.

“Sejak 10 Januari 2025, OJK resmi mengambil alih pengawasan aset keuangan digital, termasuk kripto, dari Bappebti guna menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kepercayaan investor. Sebagai langkah edukatif, OJK meluncurkan Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025,” beber dia
Masih Yunita Linda Sari. Mulai 14 Januari 2025, OJK juga mengawasi Koperasi Jasa Keuangan (Koperasi SJK) dari Kementerian Koperasi dan UKM, untuk memperkuat tata kelola dan perlindungan konsumen di sektor koperasi.
“Dalam mendukung program pemerintah, OJK berkomitmen mendorong penyediaan 3 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan kebijakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang lebih fleksibel. Kanal pengaduan Kontak 157 juga disiapkan untuk membantu masyarakat mengatasi kendala pengajuan KPR.” Ungkapnya
OJK Jatim menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
” Dengan regulasi yang kuat, peningkatan literasi keuangan, serta dukungan terhadap sektor riil, OJK optimistis sektor jasa keuangan akan terus menjadi pendorong utama ekonomi Jawa Timur,” pungkasnya.
ncnws.


