Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJABARWabah PMK Semakin Merebak, DKPP Jabar Bakal Lakukan Vaksinasi Hewan Ternak di...

Wabah PMK Semakin Merebak, DKPP Jabar Bakal Lakukan Vaksinasi Hewan Ternak di 14 Kabupaten Kota

Wabah PMK Semakin Merebak, DKPP Jabar Bakal Lakukan Vaksinasi Hewan Ternak di 14 Kabupaten Kota

BANDUNG, NAWACITA.co – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK semakin tinggi di Jawa Barat. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jawa Barat akan melakukan vaksinasi.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Plt. Kepala DKPP Jawa Barat, Siti Rochani. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak yang ada di Jawa barat.

Ia menyebut, pihaknya telah menganggarkan 1,5 miliar untuk 52 ribu dosis vaksin yang akan disebar di sejumlah peternakan.

- Advertisement -

“Dosis vaksin itu kurang lebih kita menyediakan anggaran 1,5 miliar di 52 ribu dosis, untuk 26 ribu ternak. Karena kan satu ternaknya dua kali,” kata Siti Rochani saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Senin,(13/01/2025).

Akan tetapi, jumlah tersebut masih kurang untuk melakukan vaksinasi kepada hewan ternak di Jawa Barat. Sehingga dirinya menyebut, pihaknya sudah mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat.

“Karena kini, kita juga mengajukan vaksin. Karena kekurangan dari anggaran itu, kita meminta ke pusat, dalam hal ini ke Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH),” ujar Hani.

“Alhamdulillah kita dikasih permintaan itu di 114 ribu, tapi malah justru katanya mau ditambah. Tadi malam kita sudah dapat vaksinnya sebanyak 20 ribu dosis,” tambahnya.

Ia menyebut, kasus PMK pada hewan ternak ini sudah tersebar di 14 Kabupaten kota di Jawa Barat.

“Jadi ada di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Bogor, Cirebon, Karawang, Kota Banjar, Kota Cirebon, Kuningan, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sumedang, dan Tasik. Nah yang sudah ditutup pasarnya itu untuk sementara itu dari Pasar Manonjaya Tasikmalaya,” tutur Hani.

Sehingga pihaknya akan segera melakukan vaksinasi. Kepada hewan ternak yang ada di 14 kabupaten/kota di Jawa Barat terlebih dahulu.

“Jadi besok itu sudah harus running ke tempat-tempat. Yang mungkin diutamakan yang ini dulu, yang 14 kabupaten/ kota ini. Selanjutnya nanti ke kabupaten/kota yang lain,”katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, penyebaran tersebut merupakan buntut berbaurnya hewan ternak sehingga menular dengan cepat dan menyebabkan puluhan hewan dilaporkan mati.

Ia menerangkan, hingga saat ini tercatat 1.420 hewan ternak tertular PMK dan 53 ekor dilaporkan mati.

“Kasus terakhir 1.420 yang tertular ya, kalau matinya cuma 53 ekor. Makanya ini namanya hanya peningkatan kasus,” terangnya.

Hani mengungkapkan, pihaknya akan memberikan himbauan kepada para peternak agar segera memotong secara paksa hewan ternak yang terjangkit PMK, terlebih jika kondisinya sudah parah.

“Itu berarti sudah tidak memungkinkan untuk bisa disembuhkan, Tapi kalau bisa disembuhkan, harus dipisahkan dengan ternak-ternak yang lain supaya tidak menjangkiti ternak yang sudah ada,” ujarnya.

Hani pun menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah memberikan surat edaran terkait penyebaran wabah PMK terhadap hewan ternak tersebut. Surat edaran itu berisi himbauan dan kewaspadaan  terhadap peningkatan kasus yang dialami sebagian wilayah Jawa Barat.

“Ada surat edaran tanggal 6 nomor 37 PT 010403 Kesmafet diimana disitu tentang peningkatan kewaspadaan dini terhadap peningkatan penyakit hewan menular. Terus yang, kedua juga sudah ada vaksin, terus pengobatan ternak sakit ada komunikasi informasi dan edukasi juga kepada peternak,” pungkasnya.

(niko)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru