Pendapat Berbagai Masyarakat Jelang Pilwali Kota Surabaya
Surabaya, Nawacita | 12 Hari jelang pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), berbagai pendapat masyarakat terkait hanya ada satu calon tunggal pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Kota Surabaya terus mengalir.
Seperti diketahui, pasangan Eri Cahyadi-Armuji menjadi satu-satunya pasangan calon pada Pilwali Kota Surabaya, sebab Petahana Walikota dan Wakil Walikota tersebut mendapatkan dukungan seluruh partai politik yang ada. Disisi lain juga tidak ada pasangan independen yang berhasil lolos pendaftaran calon di KPU Kota Surabaya.
Berbagai pendapat pro kontra dari masyarakat terkait hanya terdapat satu calon pada Pilwali Kota Surabaya, menjadi polemik tersendiri.
Mulyanto, warga Kecamatan Lakarsantri, misalnya berpendapat bahwa dengan hanya adanya calon tunggal maka mengadakan Pilwali merupakan pemborosan biaya dan lebih baik langsung ditetapkan secara aklamasi.
“Karena hanya ada satu calon tunggal, maka lebih baik tidak perlu ada pemilihan Walikota, langsung ditetapkan secara aklamasi saja daripada ada pemilihan yang buang-buang uang saja,” ucap Mulyanto.
Sementara itu, Donny warga Wonokromo telah menyatakan pilihannya dalam Pilwali Kota Surabaya yaitu dengan memilih pasangan petahana Eri-Armuji.
“Bagi saya jelas mendukung pak Eri-Armuji, berbagai kebijakan dan programnya sangat bagus. Sehingga butuh keberlanjutan dari keduanya,” ujar Donny.
Disisi lain, Nando warga Krembangan bahkan menyatakan dirinya akan golput pada hari pencoblosan dikarenakan hanya ada satu calon pada Pilwali.
“Saya memilih untuk golput untuk pemilihan Walikota, bagi saya tidak menarik karena hanya calon tunggal,” ungkap Nando. (Gio)


