Ejavec 2024, Inovasi dan Strategi dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi
Surabaya, Nawacita – Bank Indonesia (BI) Wilayah Jawa Timur bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) serta Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surabaya Koordinator Jatim, telah menyelenggarakan East Java Economic Forum (Ejavec) 2024.
Acara ini merupakan edisi ke-11 dan bertujuan untuk meningkatkan sektor ekonomi unggulan serta menjaga stabilitas harga demi memperkuat ketahanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
Dalam forum ini, sebanyak 163 makalah penuh (full paper) dipresentasikan, mencerminkan perkembangan pemikiran dan penelitian di bidang ekonomi di wilayah tersebut.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea, Dekan FEB Unair, Prof. Dr. Dian Agustia, serta Ir. Joko Irianto, M.Si., yang menjabat sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jatim.
Baca Juga : Masif Salurkan CSR, Bank Jatim Raih Apresiasi Dalam Puncak Peringatan HKJS 2024
Narasumber yang diundang dalam forum ini mencakup akademisi terkemuka seperti Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D dari UGM, Prof. Iwan Jaya Azis dari Cornell University, serta Prof. Dr. Rudi Purwono dari Unair. Dr. Soni Harsono, Ketua ISEI Cabang Surabaya, bertindak sebagai moderator dalam diskusi yang berlangsung.
Dalam sambutannya pada Konferensi Java Ekonomi Forum (EJAFect) 2024, Prof. Dr. Dian Agustia SE, MSI, AK, CMA, GA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, menekankan pentingnya partisipasi akademisi dan peneliti dalam mengembangkan ide-ide kreatif untuk menghadapi tantangan ekonomi.
“Konferensi ini merupakan platform untuk menggali gagasan dari mahasiswa dan masyarakat umum dalam menghadapi berbagai isu ekonomi, khususnya di Jawa Timur,” jelasnya.
Baca Juga : Fesyar 2024, Bank Indonesia Dorong Peran Digitalisasi dalam Penguatan Ekonomi Syariah
Jawa Timur menunjukkan kekuatan dalam pertumbuhan ekonominya di tengah ketidakpastian global. Menurut data, pertumbuhan ekonomi provinsi ini mencapai 4,98% pada triwulan kedua tahun 2024, meningkat dari 4,81% di triwulan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh permintaan ekspor yang meningkat, terutama dari Cina dan Malaysia.
Namun, tantangan global tetap mengintai, dengan ketegangan geopolitik, perang dagang, dan sanksi ekonomi yang berpotensi mengganggu perdagangan internasional. Konflik di Ukraina, situasi di Timur Tengah, dan dinamika politik di AS menjelang pemilihan presiden turut mempengaruhi ekonomi global.
Di sektor pertanian, meskipun produktivitas terjaga, perubahan iklim menjadi ancaman serius. Data dari BNPB mencatat adanya lima bencana kekeringan di Jawa Timur pada tahun 2023, berdampak pada 223.000 jiwa, angka tertinggi di Pulau Jawa.
EJAFect 2024 mengangkat tema “Optimalisasi Sektor Ekonomi Unggulan dan Stabilitas Harga untuk Memperkuat Ketahanan dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur.” Sebanyak 163 paper diterima dalam kompetisi Call for Paper, dengan 57 di antaranya dari mahasiswa dan 106 dari kategori umum. Dari jumlah tersebut, 16 finalis terpilih untuk mempresentasikan rekomendasi kebijakan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi provinsi.
Kepala Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea, juga menyampaikan pandangannya mengenai tantangan global. Ia menekankan pentingnya mewaspadai ketidakpastian pasar keuangan. Meskipun demikian, inflasi nasional Indonesia tetap terjaga, dengan angka 1,84% hingga September 2024, dan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional berkisar antara 4,7% hingga 5,5% di tahun mendatang.
” Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tetap solid, dengan inflasi tercatat 1,73% pada September 2024, lebih rendah dibanding rata-rata nasional. Joko, salah satu narasumber, menambahkan bahwa permintaan domestik yang kuat dan peningkatan permintaan eksternal menjadi pendorong utama, ” ucap Erwin Gunawan Hutapea
EJAFect 2024, yang diselenggarakan berkat kerja sama Bank Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, dan ISEI Surabaya, bertujuan untuk mengumpulkan masukan strategis dari akademisi dan praktisi ekonomi demi memperkuat ketahanan ekonomi Jawa Timur.
Dari seluruh paper yang masuk, tema agrikultur mendapat perhatian paling besar, dengan banyak penelitian tentang strategi hilirisasi dan pembiayaan syariah. Di sektor pariwisata, peneliti mendorong dukungan untuk pendidikan yang berorientasi pada pengembangan sektor tersebut. Sementara di industri pengolahan, penelitian mengkaji dampak aglomerasi terhadap tenaga kerja,” bebernya
Ir. Joko Irianto sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jatim, menegaskan bahwa EJAFect 2024 merupakan langkah sinergi antara berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Paper-paper terbaik dari forum ini diharapkan menjadi solusi inovatif bagi pengembangan ekonomi Jawa Timur, yang akan diterbitkan dalam jurnal terakreditasi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dan Bank Indonesia,” tutup Joko



