Pemkot Surabaya Integrasikan Pendidikan dan Kependudukan Lewat Inovasi Progam Nasi Ikan
Surabaya, Nawacita | Inovasi kembali dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, kali ini dengan meluncurkan program Layanan Integrasi Data Pendidikan dan Kependudukan (Nasi Ikan). Sebuah inovasi yang dirancang demi mempermudah pengelolaan data presisi anak-anak usia sekolah, baik pendidikan formal maupun non formal.
Program tersebut merupakan kolaborasi antara Dinas Pendidikan (Dispendik) dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya. Sebagai langkah agar setiap anak di Kota Surabaya tidak hanya didata namun juga mendapatkan perhatian dan haknya.
Sebagai Kota Layak Anak nasional dan dunia, program Nasi Ikan berperan menciptakan basis data serta menjadi acuan utama dalam merancang program Pemkot Surabaya agar tepat sasaran.
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan bahwa dengan terintegrasi antara pendidikan dan kependudukan, berbagai layanan dan kebutuhan anak seperti pendidikan dan kesehatan maupun hal lainnya bisa dilakukan secara maksimal.
Baca Juga: Maksimalkan AI, SIKAP Pemkot Surabaya Raih Predikat AA
“Melalui kerjasama ini, kami ingin memastikan bahwa data anak-anak dapat teradministrasi dengan baik. Dengan program Nasi Ikan, kami dapat mengintegrasikan data pribadi anak, termasuk latar belakang pendidikan dan talenta mereka,” kata Yusuf Masruh.
Ia menjelaskan, inovasi ini tidak hanya mengurangi beban administrasi di sekolah-sekolah, tetapi juga mempermudah orang tua dalam mengurus dokumen penting seperti Kartu Identitas Anak (KIA) dan akta kelahiran. Dengan integrasi data yang lebih baik, sekolah diharapkan tidak lagi menghadapi kesulitan dalam permintaan data dari berbagai pihak.
“Orang tua tidak perlu lagi repot-repot mengurus dokumen tersebut secara terpisah. Melalui sekolah, mereka dapat melakukan semua ini secara online,” jelasnya.
“Data yang terintegrasi akan mencakup semua informasi penting, mulai dari tanggal lahir hingga nama orang tua, yang akan memudahkan proses pendaftaran dan administrasi lainnya,” terangnya.
Baca Juga: Marak Peredaran Rokok Ilegal, Sebanyak 1.475.000 Batang Rokok Berhasil Diamankan Pemkot Surabaya
Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, kolaborasi ini bertujuan meningkatkan kualitas data yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya, serta memberikan kemudahan akses bagi orang tua dan anak-anak.
Diharapkan dengan sistem yang lebih terstruktur, diharapkan tidak ada lagi data hilang atau terulang, terutama saat anak-anak menjelang usia 17 tahun ketika perlu mengurus KTP.
“Dengan adanya program Nasi Ikan, Pemkot Surabaya berkomitmen tidak hanya menjadi kota yang ramah anak, tetapi juga kota yang memberdayakan dan melindungi generasi penerusnya. Visi besar program ini adalah memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, terlepas dari latar belakang sosial atau ekonomi mereka,” kata Eddy Christijanto.
Eddy Christijanto menjelaskan, program ini selaras dengan tujuan global untuk menciptakan kota layak huni yang inklusif dan memastikan bahwa setiap anak di Surabaya memiliki masa depan yang terjamin.
“Dengan peluncuran Nasi Ikan, Surabaya menunjukkan komitmennya untuk memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan layanan publik dan mendukung kebutuhan pendidikan anak-anak di kota ini,” pungkasnya. (Gio)


