Surabaya, Nawacita – Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, berkerjasama dengan PT. Akurasindo mengadakan Pelatihan Petugas Proteksi Radiasi Medik dari tanggal 3 Agustus 2024 hingga 9 Agustus 2024. Pelatihan yang sekaligus sertifikasi profesional tersebut adalah kegiatan yang pertama kali digaungkan oleh Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.
Rencananya pelatihan untuk petugas proteksi radiasi medik ini akan dilakukan setiap satu (1) tahun sekali untuk masa mendatang. Sebagai lisensi sertifikasi profesi yang bertaraf nasional.
Dalam keterangan yang di sampaikan oleh Budi Andayani, Pengelola Pelatihan PT. Akurasindo Setya Medika, menyampaikan pada rekan media bahwa pelaksaan tersebut awalnya memiliki kuota 45 peserta. Telah diisi sebanyak 40 peserta para praktisi radiografer dan fisikawan medis yang mengikuti pelatihan.

” Peserta sendiri ada berbagai macam asal daerah yang mengikuti pelatihan ini, hampir separuh berasal dari Jawa Timur, sisanya beberapa dari Kalimantan, Makasar, ada juga dari Papua, terus dari Bali, ada dari Lombok, ada dari Semarang, Jakarta sama Banten ,” ungkap Ibu Budi sapaan akrabnya (7/9/2024).
Pelatihan tersebut dilakukan secara offline atau biasa disebut metode pembelajaran luring. Ibu Budi menjelaskan peserta selama tiga (3) hari diberikan pembekalan materi dan praktik di Radiologi Medis yang dimiliki oleh Rumah Sakit Jiwa Menur.
Peserta setelah seharian menerima materi mereka akan diberikan penugasan dan dibagi menjadi kelompok kecil, untuk dikerjakan bersama. Tugas tersebut akan dikumpulkan dihari berikutnya saat berlangsung kegiatan pelatihan.

“Hal tersebut ditujukan untuk pemahaman para peserta sudah melekat, dikasih penugasan dan belajar bersama. Agar nanti waktu pengujian semua dapat lulus dan mendapatkan sertifikat,” papar Budi.
Pelaksanaan uji kepetensi nantinya akan dilakukan pada hari terakhir pelaksanaan pelatihan. Akan ada tujuh (7) penguji dari BAPTEN, Badan Tenaga Nuklir, nantinya peserta akan dilakukan uji tulis dan wawancara.
“Harapan saya nanti peserta dapat lulus 100 persen, dan dapat memahami pentingnya profesi di bidang pekerjaan mereka,” harap Budi.
Karena radiografer dan fisikawan medis merupakan pekerjaan yang beresiko tinggi, mereka berkutat dengan alat-alat yang mengandung radiasi. Oleh karena itu, diperlukan peran mereka secara profesional demi menjaga keselamatan dan untuk kelancaran para dokter untuk menganalisis hasil CT Scan yang di hasilkan. (Al)


