Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJATIMTemuan Mata Tombak Kuno di Situs Bhre Kahuripan Mojokerto

Temuan Mata Tombak Kuno di Situs Bhre Kahuripan Mojokerto

Temuan Mata Tombak Kuno di Situs Bhre Kahuripan Mojokerto

Mojokerto, Nawacita – Dalam ekskavasi Situs Bhre Kahuripan tahap 4 di Desa Klinterejo, Sooko, Mojokerto, arkeolog menemukan sebuah mata tombak yang sudah berkarat. Mata tombak itu terletak di atas struktur pagar kuno dari Candi Tribhuwana Tunggadewi.

“Pada hari Senin (31/7/2023), ditemukan sebuah mata tombak yang sudah berkarat di kedalaman 50 cm dari permukaan tanah. Mata tombak itu terletak di atas struktur pagar kuno yang sedang digali di oleh arkeologi,” ucap Ketua Tim Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim, Muhammad Ichwan, Selasa (1/8/2023).

Saat ini, struktur pagar yang sedang diekskavasi adalah pagar kedua yang ada di Candi Tribhuwana Tunggadewi. Pagar kuno ini terletak di sebelah barat lapangan bola kaki Desa Klinterejo. Pagar ini melintang dari arah utara ke selatan. Di sisi utara pagar, ada mata tombak kuno yang ditemukan.

- Advertisement -
Tim arkeolog temukan mata tombak kuno di ekskavasi situs Bhre Kahuripan. (Foto : Fio Atmaja)

“Kami lakukan dokumentasi dan pengangkatan, lalu kami analisis dan tinjau ulang. Kondisinya terlepas dari pegangan, yang kami jumpai hanya bagian bilahnya saja,” terangnya.

Baca Juga : Dana Hibah Pilkada Kabupaten Mojokerto Cair Secara Bertahap

Ichwan menjelaskan, mata tombak ini memiliki panjang sekitar 30 cm, dan lebarnya sekitar 3-5 cm. Bagian ujung bawah yang biasanya disambungkan dengan tangkai, sudah melengkung. Sedangkan bentuk bilah mata tombak melebar di tengah, kemudian mengecil pada ujungnya. Seluruh bagian luarnya sudah berkarat.

“Mata tombak ini adalah temuan pertama yang berupa senjata di Situs Bhre Kahuripan dan kami mencari referensi tambahan mata tombak ini berasal dari kerajaan mana. Selanjutnya setelah kami amankan, kami serahkan ke tim konservasi untuk dilakukan perawatan,” ucapnya.

Ekskavasi tahap 4 yang diselenggarakan 17 Juli – 16 Agustus untuk menggali lahan seluas 217,5 kotak gali atau 870 meter persegi. Penggalian arkeologi dikonsentrasikan di 3 titik yang semuanya menyambung pekerjaan tahap sebelumnya.

fio Atmaja

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru