Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMBPBD Mojokerto Imbau Masyarakat Hemat Air Menghadapi Puncak El Nino Agustus September

BPBD Mojokerto Imbau Masyarakat Hemat Air Menghadapi Puncak El Nino Agustus September

BPBD Mojokerto Imbau Masyarakat Hemat Air Menghadapi Puncak El Nino Agustus September

Mojokerto, Nawacita – BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap El Nino yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Agustus – September 2023 dan El Nino ini kemungkinan berintensitas ringan sampai sedang. Fenomena El Nino ini bisa berpengaruh pada ketersediaan air atau kekeringan serta ketahanan pangan.

Mengingat sudah memasuki Agustus, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan air dengan sungguh berhemat.

“Agar air digunakan misalnya untuk memasak dan minum. Sedangkan, untuk mandi dan kebutuhan lain sebaiknya tidak menggunakan sumber-sumber air bersih,” ucap Khakim, Rabu (2/8/2023).

- Advertisement -

Baca Juga: Dana Hibah Pilkada Kabupaten Mojokerto Cair Secara Bertahap

Selain menyampaikan imbauan untuk memastikan ketersediaan air, BPBD Kabupaten Mojokerto menyiapkan langkah lain untuk menghadapi dampak El Nino. Langkah itu adalah melakukan mitigasi dengan mengisi ketersediaan air, caranya dengan mendatangkan dropping air bersih di daerah yang terdampak kekeringan.

“Tiga desa di Kabupaten Mojokerto yaitu Kunjorowesi dan Manduro Manggunggajah di Kecamatan Ngoro, dan Duyung di Kecamatan Trawas, ditetapkan mengalami krisis air bersih,” ujarnya.

Langkah lainnya adalah mewaspadai kemungkinan kebakaran hutan dan lahan, mengingat Kabupaten Mojokerto juga di kelilingi oleh hutan yang ada di utara maupun selatan.

BPBD Kabupaten Mojokerto sendiri sudah menyiapkan personilnya untuk menangani pemadaman api bila terjadi kebakaran lebih besar maupun kecil. Personel gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) disiagakan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Mojokerto Gencar Awasi Peredaran Elpiji Melon Bersubsidi

Apalagi sejumlah titik rawan terjadinya Karhutla terutama di wilayah selatan yang merupakan kawasan hutan dan pegunungan, Trawas dan Pacet.

Perlu diketahui, setidaknya di wilayah Mojokerto ada kawasan hutan seluas 25.021,40 hektare yang di antaranya 10.181,10 hektare adalah hutan konservasi. Hutan konservasi dikelola Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melalui UPT Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soeryo.

Tak hanya itu, sekitar 10.656,70 hektare hutan produksi dan 4.183,60 hektar hutan lindung dikelola oleh Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan, KPH Mojokerto dan KPH Jombang.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru