Cabor Dayung Masuk Prioritas Besar Peraih Medali Kabupaten Mojokerto
Mojokerto, Nawacita – KONI Kabupaten Mojokerto tetap selektif dalam memilih dan memilah cabor serta atlet yang siap merebut prestasi di ajang olahraga tingkat provinsi (Porprov) VIII tahun ini.
Beberapa cabor masuk dalam prioritas besar KONI Kabupaten Mojokerto, Suher Didieanto selaku Ketua Umum KONI Kabupaten Mojokerto mengatakan, ada 14 cabor yang masuk prioritas besar, yakni, atletik, anggar, bilyard, catur, dancesport, gulat, hoki, judo, kick boxing, menembak, sepak takraw, woodball, Wushu dan ketambahan dayung.
“Dari ke 14 itu bukan berarti cabor yang lain tidak menjadi prioritas utama, semua cabor semua berpeluang mendapatkan medali dan prestasi, namun tetap sesuai porsi dan peluang dalam merebut prestasi, mereka tetap diberi kesempatan turun namun dengan proses seleksi yang ketat, yakni dengan mengukur kualitas skill atletnya berdasarkan peluang medali,” ucap Suher.
Baca Juga: Gagal Berangkat Tahun 2022, CJH Kota Mojokerto dipastikan Berangkat di Tahun 2023
14 cabor tersebut mendapat kesitimewaan dari KONI dengan porsi dan kesempatan turun lebih besar ketimbang cabor lain. Prioritas ini tak lain sebagai bentuk penghargaan sekaligus tantangan bagi 14 cabor untuk bisa memberikan prestasi lebih baik lagi di Porprov VIII tahun ini.
“Sebelumnya ada 13 dan ketambahan cabor dayung yang kemungkinan terbesar akan berpeluang meraih medali di ajang Porprov VIII nanti,” ujarnya.
Menurutnya, alasan cabor dayung menjadi skala prioritas akan berpeluang karena ada sistem Impor pemain dari marinir yang kebetulan markasnya ada di Desa Kwatu.
“nantinya cabor dayung akan memakai Long Storage Kalimati atau tempat penampungan aliran air Sungai Brantas,” tandasnya.
Suher menambahkan, kalau yang berpeluang besar menyumbang banyak mendali ada empat cabor, Judo, dayung, gulat dan tinju, itu hanya peluang besar bukan skala prioritas dan andalan.
“kalau cabor andalan belum berani memastikan, mengingat semua cabor mempunyai kemampuan dan potensi yang merata,” ungkapnya.
Meski berstatus sebagai tuan rumah Porprov VIII, KONI tidak ingin besarnya kuantitas kontingen nanti justru menjadi beban. Hal ini yang justru berbanding terbalik dengan semangat awal menjadi tuan rumah agar menjadi pemacu atlet atau cabor agar lebih giat lagi dalam berlatih. Sehingga dapat merebut lebih banyak medali sebagai kebanggaan setiap daerah.


