Thursday, December 25, 2025
HomeNasionalInternasionalHentikan Semua Produksi, Nestle akan Tutup Pabrik di Myanmar

Hentikan Semua Produksi, Nestle akan Tutup Pabrik di Myanmar

Hentikan Semua Produksi, Nestle akan Tutup Pabrik di Myanmar

Yangon, Nawacita | Perusahaan raksasa makanan Swiss Nestle akan tutup pabrik di Myanmar dan hentikan semua produksi, kata seorang juru bicara, Senin (27/2/2023). Dengan demikian, Nestle tutup menjadi perusahaan besar asing terbaru yang menarik diri dari negara itu setelah kudeta militer dua tahun lalu.

Negara Asia Tenggara itu berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi, memicu kerusuhan yang meluas dan menghambat perekonomian.

Sebelum Nestle tutup di Myanmar, Sejumlah perusahaan asing keluar dari negara itu, termasuk raksasa minyak Total Energies dan Chevron, serta operator telekomunikasi Norwegia, Telenor.

- Advertisement -
Nestle
Nestle

Karena “situasi ekonomi saat ini”, pabrik Nestle tutup di pusat komersial Yangon, serta kantor pusatnya, akan “berhenti beroperasi”, kata seorang juru bicara kepada AFP, tanpa memberikan kerangka waktu.

Nestle Myanmar menjual kopi instan Nescafe, mi Maggi, dan minuman cokelat malt Milo.

Sebuah perusahaan Myanmar malah akan memasarkan dan mendistribusikan produk Nestle dari Thailand, Malaysia dan Filipina, kata juru bicara itu.

“Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung semua orang yang terkena dampak keputusan ini,” tambah mereka, tanpa memberikan rincian tentang berapa banyak orang yang dipekerjakan Nestle di negara tersebut.

Investor masuk ke Myanmar setelah militer mengendurkan cengkeraman besinya pada 2011, membuka jalan bagi reformasi demokrasi dan liberalisasi ekonomi.

Baca Juga: Nestle Indonesia Klarifikasi Terkait Penarikan Kopi Kemasan Starbucks

Perekonomian telah terpukul akibat kudeta tahun 2021, dengan lebih dari satu juta orang kehilangan pekerjaan, menurut Organisasi Perburuhan Internasional.

Situasi ini memicu perlawanan terhadap junta militer dengan kelompok pemberontak etnis serta puluhan “Pasukan Pertahanan Rakyat” yang bermunculan untuk melawan junta.

Lebih dari 3.000 orang telah tewas dalam tindakan keras militer terhadap perbedaan pendapat sejak merebut kekuasaan dan lebih dari 19.000 telah ditangkap, menurut kelompok pemantau lokal.

Nestle menghasilkan penjualan sekitar US$95 miliar di seluruh dunia tahun lalu. brtst

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru