Ketua DPW PKB Jawa Timur Abdul Halim Iskandar memastikan bahwa Jawa Timur akan tetap menjadi basis penting Partai berlambang bola dunia dikelilingi bintang sembilan ini. Sehingga sebelum menentukan sikap dan kebijakan politik Pilgub 2024 maka PKB akan memantau kebijakan Gubernur Khofifah Indar Parawansa. “PKB akan melihat betul bagaimana kinerja Gubernur hari ini termasuk kebijakan Gubernur dalam pembangunan di Jawa Timur,” tegas Halim Iskandar saat membuka Muswil PW Perempuan Bangsa Jawa Timur di Hotel Mercure, Surabaya (11/4/2021).
Seluruh elemen PKB, kata Halim, akan memantau terus arah Kebijakan Gubernur Khofifah dalam memimpin Jawa Timur sejauh ini. “Sesuai atau nggak dengan arah kebijakan yang diperjuangkan PKB,” cetusnya.
Karena bagi PKB, ada tiga hal yang paling penting menjadi syarat akan mendukung incumbent di Pilgub Jatim. Pertama keberhasilan dalam penurunan kemisikinan, kedua urusan kesehatan dan ketiga kemampuan mengatasi persoalan pendidikan. Tiga hal ini mutlak, tidak bisa didahulukan mana yang lebih awal jadi priotas. Tapi Ketiganya harus menjadi prioritas penting. “Kalau kinerja gubernur hari ini memang sesuai betul dengan arah yang diajukan PKB dan hasil yang bagus, tidak menutup kemungkinan kita akan usung Gubernur Jawa Timur (Khofifah) sebagai calon PKB di 2024,” tegas Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi ini.
Diterangkannya, ada 272 daerah di Indonesia baik provinsi maupun kabupaten/kota yang posisi kepemimpinan daerah tidak dipegang pejabat politik tapi dipegang oleh birokrasi. Karena memang masa transisi. Ini tentu akan mempengaruhi konstalasi politik di daerah tersebut. “Ada yang transisi kurang dari setahun, minimal paling cepat 8 bulan bahkan ada yang 2 tahun. Nah yang 2 tahun ini yang pusing. Karena kepala daerah atau incumbent sudah tidak punya posisi, menjaga elektabilitas menjadi berat,” paparnya.
Untuk popularitas incumbent untuk maju lagi mungkin tidak berat karena cukup dikenal. Tapi bicara tentang elektabilitas pasti mengalami naik turun. “Elektabilitas itu sama dengan keimanan seseorang, ada yang naik ada yang kadan turun,” kelakar politisi kelahiran Denanyar Jombang ini.


