Banda Aceh, Nawacita – Ketua Umum Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Aceh Tengah (IPPEMATA) Sutris meminta Pemerintah Aceh untuk tidak terjebak dengan kedatangan beberapa oknum yang mengatasnamakan dirinya dari Pengurus Forum Paguyuban Mahasiswa Pemuda Aceh (FPMPA) untuk sementara waktu, Hal ini berdasarkan masih terjadinya Konflik Internal di tubuh FPMPA.
Sampai saat ini FPMPA masih belum mempunyai kepengurusan yang sah dikarenakan Kongres yang di gelar pada 03 Agustus 2019 di Aula Gedung Pemuda masih belum mempunyai kelanjutan, Kongres berakhir ricuh dan tidak mempunyai titik temu sampai saat ini.
” Kongres yang seyogyanya hanya tinggal pada agenda Pemilihan Ketua Umum, ada dua calon ketua yang muncul alfaraby dan Rahmad muchliyan, namun suasana forum dikotori dengan keberpihakan Pimpinan Sidang dalam Penetapan Calon Ketua yang tidak memenuhi syarat kepada salah satu calon, dengan Forum dari delegasi 23 kabupaten/kota yang hadir , 12 delegasi menolak serta WO dari forum sidang ,ketetapan tersebut hinga berakhir ricuh dan sidang tidak bisa dilanjutkan kembali dikarenakan hanya ada satu Pimpinan sidang dan sidang berakhir deadlock” Singkat Kronologis yang diceritakan Oleh Sutris.
Namun beredar kabar dalam beberapa hari ini ada pihak – pihak yang mengatasnamakan dirinya dari Pengurus FPMPA mendatangi Kediaman PLT Gubernur Aceh.
Ini jelas kepengurusan yang sangat manipulatif, tanpa dasar hukum yang kuat mereka berani mengatasnamakan dirinya FPMPA. Dikarenakan persoalan ini belum mempunyai titik temu, kami berharap Bapak PLT Gubernur Aceh untuk tidak terjebak dengan menggubris serta merespon pihak – pihak yang mengatasnamakan dirinya FPMPA, Kami akan coba mengajak seluruh Paguyuban 23 Kab/Kota untuk duduk kembali bersama pemerintah Aceh Menyelesaikan Konflik di Tubuh FPMPA, Harap Sutris.
Sutris juga menambahkan FPMPA merupakan wadah paguyuban pemersatu Pemuda dan Mahasiswa se Aceh dapat mendukung program-progam pemerintah yang pro untuk masyarakat. Tutup pria asal bagian tengah Aceh. (redksi)


